MAMUJU, iNewsMamuju.id - Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik mengingatkan kepada semua pihak untuk selalu berkoordinasi memperkuat mitigasi becana.
Apalagi, kata Akmal, Provinsi Sulbar merupakan daerah dengan potensi bencana yang cukup tinggi, baik secara geologi, hidrometeorologi. Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin puting beliung. Bencana non alam seperti kebakaran dan wabah penyakit juga rawan terjadi.
Berdasarkan data indeks risiko bencana Indonesia IRB tahun 2021, Provinsi Sulbar mempunyai resiko yang tertinggi dengan skor 164,85 poin.
"Ini menunjukkan bahwa daerah kita memiliki risiko cukup tinggi," kata Akmal dalam Rapat Koordinasi Strategis Pimpinan Forkopimda Sulbar yang berlangsung di Graha Sandeq, Kantor Gubernur Sulbar. Selasa (27/12/2022).
Akmal yang juga Dirjen Otda itu mengatakan, akhir - akhir ini di wilayah Sulbar banyak terjadi bencana, perlu ditangani secara konferhensif multi sektor terpadu dan terkoordinasi.
Akmal bilang, sesuai hasil Global Platform gor disaster risk reduction (GPDRR) ke 7 di Bali, salah satu rekomendasi penanganan bencana yaitu pengurangan resiko bencana perlu diintegrasikan dengan kebijakan utama pembangunan dan pembiayaan.
"Ini berarti bahwa transformasi mekanisme tata kelola risiko bencana merupakan tanggungjawab bersama lintas sektor, sistem, skala dan batas," ucap Dirjen Otda itu.
Berdasarkan data BMKG Sulbar khsusnya Mamuju dan Majene beberapa kali mengalami bencana. Ia berharap, Forkopimda dan OPD terkait utntuk memperkuat kolaborasi.
"Saya berharap melalui rakor ini seluruh Forkopimda dapat menetapkan keputusan atau kebijakan yang mendukung pelaksanaan mitigasi bencana di Sulbar," jelasnya.
Editor : A. Rudi Fathir
Artikel Terkait