Stadion Anfield Kandang Liverpool Punya Musala, Kecil tapi Nyaman

MAMUJU, iNewsMamuju.id - Stadion kandang Liverpool, Stadion Anfield, ternyata dilengkapi dengan fasilitas musala. Ruang ibadah yang tampak nyaman itu lantas mengundang kekaguman dari publik Tanah Air.

Stadion Anfield didirikan sekaligus diresmikan pada 1884. Stadion tersebut mulai menjadi markas Liverpool pada 1892. Sebelumnya, stadion itu sempat menjadi markas dari Everton selama beberapa musim.

Stadion Anfield dilengkapi dengan beragam fasilitas modern, seperti ruang VIP, ruang konferensi pers, ruang ganti pemain, serta tribune penonton yang dilengkapi single seat. Usut punya usut, Stadion Anfield ternyata memiliki fasilitas musala di dalamnya.

Hal itu diketahui dari unggahan salah satu warganet di akun Twitter pribadinya. Dia menunjukkan ruang ibadah yang berada di dalam stadion tersebut. Dia juga berpendapat fasilitas itu benar-benar membantu fans yang ingin menjalankan ibadah di kala menonton pertandingan.

“@LFC untuk semua orang! Selalu merasa tersentuh ketika saya menggunakan ruang multi kepercayaan di Anfield,” ujar pengguna akun Twitter @asimbnr, Minggu (23/10/2022).

“Memfasilitasi orang untuk mempraktikkan ibadah keagamaan tidak hanya membuat fans merasa nyaman menonton langsung ke stadion, tetapi juga memunculkan hubungan spesial di antara fans,” sambungnya.

Ruangan tersebut terlihat tidak terlalu besar. Namun demikian, ruangan itu tampak bersih dan nyaman untuk seseorang menunaikan salat. Video yang diunggah warganet itu menunjukkan seseorang tengah melaksanakan salah di atas sajadah yang sudah disiapkan pihak stadion.

Unggahan itu menarik perhatian warganet Tanah Air. Beberapa dari mereka mengaku penasaran ingin merasakan langsung fasilitas musala tersebut.

Adapun langkah pihak stadion untuk memfasilitasi kegiatan ibadah umat Islam patut diapresiasi. Hal itu diharapkan juga diterapkan stadion besar lain di Eropa.

Artikel ini telah tayang di sportstars.id dengan judul "Begini Fasilitas Musala di Stadion Kandang Liverpool, Kecil tapi Nyaman"

Editor : Lukman Rahim