get app
inews
Aa Text
Read Next : PDAM dan RSUD Mamuju Raih Predikat Terbaik di Sulbar

Bayi Meninggal di RSUD Mamuju, Keluarga Keluhkan Pelayanan Tidak Maksimal

Sabtu, 12 November 2022 | 16:47 WIB
header img
Bayi yang meninggal di RSUD Mamuju (iNewsMamuju/Gidion Pasande)

MAMUJU, iNewsMamuju.id - Raut wajah kesedihan terpancar dari wajah Rahmad Hairun, warga Jalan Papabari, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju. Anaknya yang baru berumur 4 hari meninggal dunia di RSUD Mamuju

Hairun menuturkan, anaknya meninggal dunia setelah dirawat di ruang Nicu RSUD Mamuju. Sekira 9 jam sebelum dinyatakan meninggal dunia.

Hairun menceritakan, sebelumnya anaknya dibawa masuk rumah sakit dengan indikasi perut kembung, disana langsung mendapatkan perawatan intensif dan ditempatkan di ruangan NICU sekira pukul 19.00 WITA. Jumat (11/11/2022) malam.

Namun sekira pukul 05.00 WITA Sabtu (12/11/22) anaknya dinyatakan meninggal dunia, setelah lampu di ruang perawatan padam selama satu jam.

“Sekitar jam 5.00 subuh, anak saya meninggal tanpa pendampingan keluarga," ungkap Hairun.

Pria yang sehari-harinya sebagai karyawan swasta inipun mengungkapkan, bahwa kejadian listrik padam mulai pukul 12 malam hingga pukul 01.30 WITA, dengan alasannya mendinginkan genset rumah sakit.

Kata Hairun, dengan kondisi seperti ini ia merasa pelayanan rumah sakit ini kurang maksimal, pihaknya pun tidak memperoleh penjelasan apapun dari pihak rumah sakit perihal meninggalnya sang buah hati. 

Meski begitu, ia tidak akan mempermasalahkan peristiwa itu, namun ia berharap RSUD Kabupaten Mamuju bisa melakukan pembenahan, khususnya persoalan kelistrikan.

“Cukup anak saya, kejadian serupa jangan terjadi pada pasien yang lain, khususnya bayi,” ujar Hairun.

Sementara itu Direktur RSUD Mamuju, dr. Sita Harit Ibrahim menjelaskan, lampu padam terjadi sejak hari kamis sore. Aliran listrik dari PLN ke RS terputus akibat ada alat sambungan yang rusak. Alat tersebut terpaksa diganti dan harus didatangkan dari Makassar.

"Alatnya baru datang tadi siang, dan sudah selesai dipasang," jelas dr Harit melalui WhatsApp miliknya.

Selama kerusakan itu, pihaknya memakai genset untuk mensuplai aliran listrik dan tentunya kemampuan terbatas serta harus terhenti saat harus menambah bahan bakar.

Saat ditanya, apakah penyebab kematian bayi itu berkaitan dengan padamnya lampu diruangan bayi itu dirawat? dr.Sita menyerahkan kepada dokter yang merawat untuk menjawabnya.  

"Yang punya wewenang adalah dokter yang merawatnya," tutupnya.

Editor : Lukman Rahim

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut