MAMUJU, iNewsMamuju.id - Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Sulawesi Barat di Taman Karema Mamuju, selama tiga hari mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat.
Ribuan warga hadir untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kabid Distribusi Cadangan dan Harga Pangan Dinas Ketapang Sulbar, Adnan, mengatakan, program ini berhasil menjangkau banyak masyarakat yang membutuhkan.
"Alhamdulillah, antusiasme masyarakat sangat luar biasa. Setiap harinya, masyarakat terus berdatangan untuk mendapatkan kebutuhan pangan dengan harga terjangkau. Ini menunjukkan bahwa acara seperti ini memang sangat dibutuhkan, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru," kata Adnan. Rabu (4/12/2024).
Selama pelaksanaan GPM, pihak Dinas Ketapang Sulbar menyediakan 18 ton beras, 300 rak telur, dan 100 kilogram cabai. Semua kebutuhan pokok ini disediakan dengan harga lebih rendah dibanding harga pasar untuk meringankan beban masyarakat.
Adnan menjelaskan bahwa kesuksesan GPM tidak lepas dari kerja sama erat antara Dinas Ketapang, Bulog, dan para distributor.
"Kami memastikan distribusi yang lancar dan stok yang cukup di lapangan. Selain itu, pengawasan ketat dilakukan agar masyarakat dapat berbelanja secara adil dan merata, sehingga semua pengunjung bisa mendapatkan kebutuhan mereka," ujarnya.
Setelah sukses di Taman Karema, program GPM akan dilanjutkan ke tiga gereja di Mamuju, yaitu:
Gereja Katolik Paroki Santa Maria Mamuju pada Jumat, 6 Desember 2024, Gereja Toraja Jemaat Mamuju pada Minggu, 8 Desember 2024 dan Gereja Kristen Indonesia pada Selasa, 10 Desember 2024
"Kami tetap menyediakan produk bahan pokok dengan harga terjangkau, seperti beras, minyak goreng, telur, dan cabai. Fokus kami adalah menjangkau jemaat gereja di lokasi masing-masing sebagai bentuk dukungan dalam memperingati Hari Besar Keagamaan Nasional," jelas Adnan.
Menurut Adnan, tantangan terbesar dalam pelaksanaan GPM adalah mengelola jumlah pengunjung yang sangat antusias agar antrean tetap tertib dan stok mencukupi hingga hari terakhir. Namun, kerja sama yang baik antara panitia, Bulog, dan distributor membuat tantangan ini dapat teratasi.
"Ke depan, kami berharap kegiatan ini bisa diadakan secara rutin dengan cakupan lebih luas. Kami berkomitmen terus memperbaiki pelaksanaan program ini berdasarkan masukan dari masyarakat. Semoga acara ini terus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Sulawesi Barat," pungkas Adnan.
Editor : Lukman Rahim