MATENG, iNewsMamuju.id - Beragam tradisi yang dilakukan warga di sejumlah daerah saat gerhana bulan berlangsung.
Setiap daerah memiliki keunikan yang berbedah - bedah saat bulan berubah warna atau gerhana bulan.
Ada yang melakukan sholat gerhana, adapula yang melakukan mandi 7 sumur saat gerhana. Seperti yang dilakukan oleh Nurma (62), warga di Dusun Gatta Banana Selatan, Desa Babana, Kecamatan Budong - Budong, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar).
Hal itu sebagian warga mempercayainya agar aurah kecantikan pada seorang wanita terpancar. Selain itu juga ritual dilakukan mengikuti kebiasaan para leluhur terdahulu.
Nurma menjelaskan, menjelang gerhana bulan, anak perempuannya ia perintahkan untuk menimba air di sumur, di tujuh sumur berbeda.
Lalu kemudian, air dari tujuh sumur itu di tuangkan pada satu wadah penampungan air, kemudian menaruh emas didalamnya.
Selanjutnya, air yang didalamnya terdapat emas itu dibiarkan dibawah gerhana berlangsung, setelah bulan kembali bersinar air tersebut digunakan untuk mandi bagi anak perempuannya.
"Itu sudah sering dilakukan sejak orang tua kami dulu," ujar Nurma saat dijumpai wartawan di kediamannya, Selasa (8/11/2022) malam.
Kata dia, ritual itu ia sebut sebagai, "Mendius Siurru Karampuang", yang berarti mandi gerhana atau mandi 7 sumur. Ditanya manfaat dari mandi 7 sumur itu, ia mengatakan, hal itu dilakukan agar wanita yang mandi dari air tersebut terlihat cantik.
"Dulu orang tua suruh ki begitu, yang jelas pengen cantiklah," ungkap wanita parubaya itu sembari tersenyum.
Dulu, kata dia, ritual mandi seperti ini dilengkapi dengan berbagai campuran, mulai dari beberapa jenis tanaman, tepung, dan emas.
"Kalau dulu - dulu itu orang tua banyak campurannya, ada rumput dan tepung untuk bikin bedak dan itumi emas ditaruh di air," pungkasnya.
Editor : Lukman Rahim
Artikel Terkait
