MAMUJU, iNewsMamuju.id – Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK), buka-bukaan soal tantangan fiskal yang dihadapi Pemprov Sulbar di tahun anggaran 2025.
Meski ditawari opsi menambah utang oleh pemerintah pusat, SDK memilih jalan lain.
"Sulbar sudah dua kali meminjam ke SMI. Cicilannya masih berat dan belum lunas. Saat saya minta dijadwal ulang, justru disarankan menambah utang. Saya tolak. Lebih baik kita bayar dan lunas dalam tiga tahun ke depan," ujar SDK.
Total beban fiskal Sulbar mencapai Rp384 miliar. Angka itu berasal dari beberapa komponen.
Pembayaran pokok pinjaman ke SMI mencapai Rp99,4 miliar. Bunga pinjaman Rp8,7 miliar.
Selain itu, ada penyesuaian Dana Transfer (DAK) yang ditarik pusat senilai Rp130,2 miliar.
Ditambah pengurangan belanja akibat retribusi daerah dan SiLPA 2024 yang tak tercapai, totalnya Rp145,7 miliar.
"Terus dari mana kita bisa membangun? Main sulap? Hehe," kelakar Gubernur Sulbar.
Meski ruang fiskal ketat, SDK memastikan pembangunan strategis tetap dijalankan. Pemprov Sulbar tetap fokus pada program prioritas yang langsung menyentuh masyarakat.
Tahun ini, Pemprov Sulbar menyalurkan mobil amrol dan ekskavator untuk mendukung pengelolaan sampah di tiga kabupaten.
"Sudah dua dekade sampah daerah diangkut, tapi pernahkah satu mobil sampah dikirim ke kabupaten? Tahun ini, kita bantu," ungkap Gubernur.
Selain itu, program seperti BPJS gratis, bantuan bibit pertanian, peternakan, dan infrastruktur dasar tetap berjalan.
Hal ini mempertegas bahwa membangun daerah bukan semata soal besar kecilnya dana, melainkan keberanian memilih jalan yang bertanggung jawab secara fiskal dan jangka panjang.
Editor : Lukman Rahim
Artikel Terkait
