PASANGKAYU, iNewsMamuju.id — Tim SAR Gabungan berhasil menemukan jasad Andirias (20), seorang pelajar asal Dusun Korondo, Desa Lariang, Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Pasangkayu, yang sebelumnya dilaporkan hilang setelah diterkam buaya di Sungai Lariang. Korban ditemukan mengambang sekitar tiga kilometer dari lokasi awal kejadian pada Rabu malam (30/10), pukul 21.05 WITA.
Menurut keterangan warga sekitar, saat ditemukan, tubuh korban sempat terlihat timbul tenggelam di permukaan air, masih dalam cengkeraman buaya. Setelah terlepas dari mulut hewan buas tersebut, tubuh korban mengapung di tepi sungai dalam kondisi tidak bernyawa. Warga setempat yang enggan mendekati buaya akhirnya melapor ke Tim SAR Gabungan untuk membantu mengevakuasi korban.
Peristiwa tragis ini bermula saat Andirias bersama rekannya, Ismail (22), pergi ke muara Sungai Dusun Kalindu pada pukul 13.00 WITA untuk menangkap ikan penja. Meski telah diingatkan oleh Ismail tentang bahaya buaya yang sering muncul di sungai tersebut, Andirias tetap melanjutkan aksinya dan menyelam ke tengah sungai untuk menjaring ikan. Tak lama berselang, korban tiba-tiba diserang buaya yang menggigit bagian pinggangnya dan menyeretnya ke tengah sungai. Ismail yang menyaksikan kejadian tersebut langsung berteriak meminta pertolongan warga sekitar.
Tim SAR Pasangkayu BASARNAS Mamuju, yang mendapat laporan pada pukul 15.40 WITA, segera bergerak menuju lokasi kejadian. Dengan jarak tempuh sekitar 45 kilometer dari Mako Unit Siaga SAR Pasangkayu, Tim SAR tiba di lokasi pada pukul 16.00 WITA dan langsung melakukan pencarian. Upaya pencarian sempat dilakukan hingga pukul 18.00 WITA namun tak membuahkan hasil, sehingga tim sementara kembali ke posko.
Operasi pencarian korban melibatkan 28 personel dari berbagai instansi, termasuk Tim Rescue USS Pasangkayu Basarnas Mamuju, Kodim Pasangkayu, Lanal Mamuju, BPBD Pasangkayu, Babinkamtibmas Tikke, Dinas Sosial, Palang Merah Indonesia (PMI), dan warga setempat. Mereka menyisir bantaran sungai menggunakan rubber boat dan perahu nelayan untuk mencari keberadaan korban.
Evakuasi korban berlangsung dramatis, dengan warga dan tim SAR yang berjaga-jaga di sekitar lokasi. Korban akhirnya diangkat ke perahu nelayan dalam kondisi mengenaskan dengan luka gigitan di tubuhnya. Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka di Dusun Korondo, sekitar 1,5 kilometer dari lokasi penemuan.
Dengan ditemukannya korban, operasi pencarian resmi ditutup pada pukul 23.30 WITA, dan seluruh personel yang terlibat dikembalikan ke satuan masing-masing.
Editor : A. Rudi Fathir