get app
inews
Aa Text
Read Next : PT. MUL Membuka Jalan Alternatif Pasca Putusnya Jembatan Leling di Kecamatan Tommo, Mamuju

Warga Tiga Desa di Kecamatan Tommo Terisolir Akibat Putusnya Jembatan Leling

Jum'at, 08 November 2024 | 11:47 WIB
header img
Jembatan Leling yang menghubungkan Tiga Desa di Kacamatan Tommo.Foto: iNewsMamuju.id/Wahid

MAMUJU, iNewsMamuju.id -- Sudah 17 hari berlalu sejak jembatan Leling yang menghubungkan tiga desa menuju pusat Kecamatan Tommo di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) terputus akibat banjir bandang. Kondisi ini menyebabkan warga di Desa Leling Induk, Desa Leling Barat, dan Desa Leling Utara kesulitan beraktivitas keluar desa, karena jembatan yang menjadi akses utama mereka kini tidak bisa dilalui.

Alimin, mantan Kepala Desa Leling Induk, mengungkapkan harapannya agar pemerintah segera memberikan perhatian untuk memperbaiki jembatan yang rusak tersebut. "Kami sangat berharap agar pihak terkait memperhatikan kondisi jembatan yang putus akibat banjir bandang di Kecamatan Tommo beberapa waktu lalu. Kurangnya perhatian pemerintah membuat kami di tiga desa ini terisolir," ujar Alimin kepada wartawan, Jumat (8/11/2024).

Ketiadaan akses jembatan tersebut juga mempersulit ratusan siswa yang harus menempuh perjalanan menuju sekolah di pusat kecamatan. Alimin menjelaskan bahwa para siswa terpaksa menyeberangi sungai menggunakan pincara, dengan biaya Rp 2.000 per orang dan Rp 10.000 untuk satu unit motor. "Biaya tambahan ini cukup membebani siswa dan warga yang beraktivitas keluar desa," tambahnya.

Putusnya jembatan Leling juga berdampak pada kegiatan ekonomi masyarakat. Pasar di Desa Leling Induk kini terpaksa tutup karena pedagang dari luar tidak bisa masuk untuk berjualan. Situasi ini menyebabkan harga kebutuhan pokok di desa semakin tinggi, karena akses distribusi barang terhambat.

Senada dengan Alimin, Yosi, warga Desa Leling, mengungkapkan kesulitannya untuk melakukan aktivitas ke pusat kecamatan, termasuk urusan administrasi. "Saya kalau mau mengurus surat-surat di kecamatan terpaksa harus mengeluarkan biaya tambahan, dan waktu tempuh semakin lama karena harus menyeberangi sungai dengan pincara," kata Yosi melalui sambungan telepon.

Masyarakat berharap agar pemerintah segera memperbaiki jembatan tersebut. Sebelum jembatan rampung dibangun kembali, warga meminta agar pemerintah menyediakan jembatan darurat untuk memudahkan akses mereka dalam melakukan aktivitas sehari-hari ke pusat kecamatan.

Editor : A. Rudi Fathir

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut