MAMUJU, iNewsMamuju.id - Ketua Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Kabupaten Polewali Mandar Sudianto menyoroti kerja Tim seleksi anggota Bawaslu se Sulbar. Menurutnya, sejumlah tahapan yang dilalui oleh tim seleksi banyak menyisakan pertanyaan.
Sudianto menuturkan, salah satu penentu terciptanya Demokrasi yang berkualitas adalah penyelenggara Pemilu yang berintegritas. Untuk mewujudkan hal tersebut maka perekrutan harus dilakukan dengan baik.
Melalui keterangan tertulis, Sudianto mengungkapkan sejumlah catatan terkait kerja Tim Seleksi Bawaslu se Sulbar.
Berikut ini catatan kritis Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Kabupaten Polewali Mandar pada pelaksanaan Rekrutmen Bawaslu Se-Sulawesi Barat yang saat ini masih berjalan.
Pertama, Tim Seleksi (Timsel) terkesan tidak professional dalam konsistensi tehapan seleksi. Hal ini bisa dilihat dengan terjadinya dua kali pengunduran waktu atau perpanjangan tahapan. Perpanjangan Hasil Pengumuman tertulis dan Psikologi serta Perpanjangan Pengumuman hasil Tes Kesehatan dan Wawancara. Perpanjangan waktu tersebut tentu dapat menimbulkan spekulasi misalnya jangan sampai karena adanya tarik ulur keputusan Timsel.
Kedua, Proses Transparansi Nilai CAT peserta tidak diumumkan, kami membandingkan dengan rekrutmen Panwascam dan PPK beberapan bulan lalu yang langsung diumumkan keseluruhan hasilnya sesaat setelah Test selesai. Perekrutan Panwascam dan PPK yang natabenenya hanya setingkat kecamtan harusnya pada level kabupaten juga bisa lebih transparan dalam mengumumkan hasilnya.
Ketiga, Peserta seleksi tidak dapat mengakses atau mempertanyakan hasil Psikotestnya seperti apa atau penyebab seseorang tidak lulus psikotes termasuk tes kesehatan apa kriteria lulusnya.
Keempat, Rekrutmen Pembentukan Timsel diadakan tertutup sehingga rekam jejak Timsel tidak terbaca secara utuh.
Kelima masukan kami di atas adalah bagian dari ikhitar kami menyamapaikan gagasan dan krtiktikan demi perbaikan pelaksanaan Pemilu.
Editor : Lukman Rahim
Artikel Terkait
