Hadapi Krisis Pangan Dunia, Ketapang Sulbar Stok Beras 96 Ton

Nur Mubarak
Kantor Dinas Ketapang Sulbar, Jl Abd Malik Pattana Endeng, Simboro, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar)

MAMUJU, iNewsMamuju.id -- Penyebab tekanan Indonesia bertambah diindikasikan banyak negara eksportir pangan menghadapi ancaman gagal panen atau penurunan produktivitas akibat El Nino

Hal ini berimplikasi kian menipisnya pasokan di pasar, yang pada gilirannya akan semakin mengerek harga ke atas.

"Dampak issue global itu, kita Indonesia khususnya di Sulbar tidak terlalu berdampak karena pertama kita adalah negara agraris, gandum bukan makanan pokok kita,"

"Walaupun mungkin ibu-ibu akan tergantung pada gandum ketika memproduksi kue, saya pikir kita akan berdampak tapi bukan pada yang mengalami krisis," ujar Kepala Bidang Distribusi dan Harga Pangan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Adnan. Jumat (4/8/2023).

Kendati begitu, Adnan mengungkapkan langkah atau antisipasi Ketapang Sulbar terhadap badai El Nino tersebut menurutnya, Dinas terkait akan melakukan intervensi dan berbagai upaya-upaya, tidak lain untuk mengatasi permasalahan yang ada.

"Kita tidak bisa sendiri, kita harus berkolaborasi mulai dari bawah sampai ke atas dan upaya lainnya kita tetap memperkuat stok,"

Pihaknya juga mendorong daerah-daerah untuk melakukan kerjasama antar daerah.

Seperti pendekatan daerah penghasil dengan daerah distribusi, guna meminimalisir mata rantai pasok yang menyebabkan jomplangnya harga di petani sebagai produsen dengan tingkat konsumen itu sendiri.

"Langkah-langkah untuk memperpendek itu, kita sementara mendorong desa untuk mengaktifkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) karena dinilai bisa menjadi solusi,"

Hal itu sudah disosialisasikan namun butuh proses, adapun jangka pendeknya dilaksanakan pasar murah.

"Kita ada cadangan pangan pemerintah, mulai dari kabupaten, provinsi sampai pusat itu ada, karena itu untuk menghadapi krisis pangan, yah cadangan pangan harus di perkuat," sambungnya. 

Adnan menyebutkan Stok pangan untuk sementara sudah disiapkan pemerintah untuk mengantisipasi dampak global, juga daerah-daerah yang mengalami kerawanan pangan. 

"Kita punya stok pangan sekarang sebanyak 96 ton beras, ketahanannya capai 9 bulan, adapun cadangan pangan kita peruntukkan spot-spot daerah yang mengalami kerawanan pangan, baik karena bencana alam, bencana sosial seperti kerusuhan atau yang lainnya, ataupun adanya gejolak harga, itu kita persiapkan," tutupnya.

Editor : Zuajie

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network