MAMUJU, iNewsMamuju.id – Ricuh mewarnai jalannya debat publik Pilkada Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mateng di Hotel Maleo, Mamuju, Kamis (21/11/2024). Kericuhan tersebut bermula saat KPU gagal menghadirkan wartawan untuk sesi konferensi pers setelah debat publik selesai.
Awalnya, suasana debat berlangsung lancar dengan tiga pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Mamuju Tengah yang memaparkan visi dan misi mereka. Namun, ketegangan muncul usai debat ketika sesi konferensi pers dijadwalkan. Salah seorang tim dari Paslon nomor urut 2, Syahrul Sukardi dan Alamsyah, dengan nada emosi menegaskan bahwa konferensi pers hanya akan dilaksanakan jika wartawan hadir.
"Kalau tidak ada wartawan yang disiapkan oleh KPU pada sesi konferensi pers, maka tidak ada yang boleh menggelar konferensi pers. Semua Paslon harus pulang, jangan ada yang masuk ke lokasi konferensi pers yang disiapkan KPU," kata tim Paslon 2 tersebut.
Pernyataan ini membuat suasana semakin memanas. Ketiga tim Paslon yang sedang bertarung dalam Pilkada Mateng terlibat perdebatan sengit dan sempat baku hantam ketika mereka menuju lokasi konferensi pers. Bahkan, ada upaya dari beberapa pihak untuk menutup pintu menuju lokasi tersebut, agar tidak ada yang bisa keluar dari ruang debat.
Polisi yang bertugas untuk mengamankan jalannya debat segera turun tangan, berusaha meredakan ketegangan dengan menenangkan semua tim Paslon. Situasi mulai kembali kondusif setelah seluruh tim Paslon sepakat untuk membatalkan sesi konferensi pers yang sudah direncanakan. Semua tim akhirnya meninggalkan lokasi debat dan kembali ke tempat masing-masing.
Ketua KPU Mateng, Alamsyah, yang saat itu tidak berada di lokasi konferensi pers, mengaku tidak mengetahui adanya kericuhan. "Saya baru tahu kalau ada keributan dari wartawan. Saya usai debat publik tidak langsung keluar sehingga tidak mengetahui ada keributan," ujar Alamsyah ketika dikonfirmasi oleh wartawan.
Alamsyah juga menyampaikan bahwa pihak KPU telah menyiapkan segala keperluan untuk wartawan, termasuk ID card. Namun, ia menegaskan bahwa jika wartawan tidak hadir, KPU tidak dapat bertanggung jawab atas hal tersebut. "ID card kami sudah siapkan, tapi kalau tidak ada wartawan yang hadir, kami tidak bertanggung jawab itu," jelasnya.
Debat publik ini diikuti oleh tiga Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Mamuju Tengah, yaitu Paslon nomor urut 1: Arsal Aras - Askary, nomor urut 2: Syahrul Sukardi dan Alamsyah Arifin, serta nomor urut 3: Haris Salim Sinring dan I Komang Budi Arcana. Kejadian ini menjadi sorotan publik, terutama terkait dengan ketidakhadiran wartawan yang berujung pada ketegangan yang cukup besar dalam debat publik Pilkada Mateng 2024.
Editor : A. Rudi Fathir
Artikel Terkait