MAMUJU TENGAH, iNewsMamuju.id – Sejumlah warga Desa Tabolang, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, mendatangi Kantor DPRD Mamuju Tengah pada Jumat (5/1/2025). Mereka memprotes kondisi jalan desa yang rusak parah akibat aktivitas pengangkutan material proyek bendungan oleh PT Brantas Abipraya.
Kerusakan jalan tersebut disebut warga telah berlangsung cukup lama tanpa adanya perbaikan dari pihak perusahaan. Merespons keluhan itu, Komisi II DPRD Mamuju Tengah langsung menggelar rapat dengar pendapat (RDP) untuk mencari solusi atas persoalan ini.
“Jalan kami rusak parah akibat aktivitas perusahaan yang mengangkut material proyek bendungan. Sampai sekarang, tidak ada upaya perbaikan. Kami sangat dirugikan,” ujar Andi Tenri, salah satu perwakilan warga yang hadir dalam forum tersebut.
Andi Tenri juga menyampaikan kekecewaannya terkait kompensasi ganti rugi lahan dan tanaman akibat pelebaran jalan di Desa Tabolang. “Sudah tiga tahun berlalu sejak pelebaran jalan, tetapi tidak ada kejelasan soal ganti rugi. Dari delapan dusun di desa kami, dua dusun terdampak langsung,” tambahnya dengan nada kesal.
Warga mengancam akan menutup akses jalan jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi. “Jika RDP ini tidak membuahkan hasil yang jelas, kami tidak punya pilihan lain selain melakukan penutupan jalan,” tegas Andi Tenri.
Dalam RDP tersebut, pihak PT Brantas Abipraya hanya diwakili oleh perwakilan humas, yang menurut Ketua Komisi II DPRD Mamuju Tengah, Yulius, tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan.
“Karena yang hadir dari perusahaan hanya perwakilan yang tidak bisa mengambil kesimpulan, maka kami akan menjadwalkan RDP ulang dengan mengundang unsur pimpinan perusahaan,” jelas Yulius.
Ia juga menegaskan bahwa DPRD Mateng akan terus mengawal persoalan ini hingga ada solusi yang adil bagi warga Desa Tabolang. RDP lanjutan dijadwalkan dalam waktu dekat dengan harapan pihak perusahaan dapat memberikan tanggapan yang konkret dan memenuhi tuntutan warga.
Editor : A. Rudi Fathir
Artikel Terkait
