MAMASA, iNewsMamuju.id – Sudah dua tahun terakhir produksi petani kopi di Mamasa, Sulawesi Barat menurun, hal itu disampaikan Ketua Koperasi Produsen Kopi Petani Kampung Yakub Tato'.
"Produksi kopi dari petani yang selama ini jadi mitra kami sangat menurun. Penurunan itu terjadi dimulai awal tahun lalu hingga tahun ini,"ungkapnya kepada media ini Sabtu, (31/5/2025).
Ia memperkirakan, kondisi penurunan produksi petani akibat beberapa faktor salah satunya perubahan iklim yang tidak menentu, selain itu banyak tanaman kopi yang kurang dirawat sehingga produksi tidak maksimal.
"Saya melihat perubahan iklim menjadi tantangan dalam perkebunan kopi karena komoditas itu adalah tanaman yang sangat bergantung pada suhu dan pola curah hujan. Penurunan produksi tanaman kopi akibat perubahan iklim dapat menyebabkan hilangnya sumber penghasilan bagi petani," tuturnya.
Untuk mendorong produksi kopi kembali meningkat, pihak Koperasi Produsen Kopi Petani Kampung rutin melakukan melakukan edukasi ke petani tahun ini.
"Petani ini tidak boleh kita biarkan berjuang sendirian tapi harus ada pendampingan atau edukasi berkelanjutan mulai dari cara menghadapi perubahan iklim, merawat kopi dan juga pemupukan secara baik. Ini yang kami dorong di petani saat ini," ujar Yakub.
Lebih jauh ia menjelaskan, memaksimalkan penanaman bibit lokal harus dilakukan karena kopi lokal sudah terbiasa beradaptasi dengan iklim alam Mamasa.
"Seharunya edukasi dan pemberian pemahaman kepada petani bukan hanya kami yang lakukan tetapi juga pemerintah yang seharusnya turun langsung membantu petani. Jangan kita hanya bangga dengan kopi Mamasa namun kita abai dengan petaninya" tuturnya.
Dia berharap, edukasi yang terus dilalukan dapat membantu petani mengahadapi masalahnya sehingga kedepan produksi kopi Mamasa kembali meningkat dan petani tidak kehilangan matan pencaharian.
Editor : Lukman Rahim
Artikel Terkait
