MAMUJU, iNewsMamuju.id – Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Suhardi Duka, membeberkan fakta mengejutkan tentang potensi lahan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) di wilayah transmigrasi Sulbar. Dari total 195.822 hektare lahan yang tersebar di enam kabupaten, hanya sekitar 24.000 hektare yang dinilai layak untuk segera dikembangkan.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Tematik Ketransmigrasian Tahun Anggaran 2025 yang digelar di Ballroom Maleo, Mamuju, Jumat, 18 Juli 2025. Hadir pula Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, Forkopimda Sulbar, dan para bupati se-provinsi.
Gubernur menyebut potensi terbesar berada di Kecamatan Tobadak, Mamuju Tengah seluas 47.086 hektare, namun hanya 7.344 hektare yang bisa dimanfaatkan, dengan unggulan kakao dan peternakan. Disusul Mambi-Mehalaan di Mamasa (31.150 ha, potensi 3.500 ha), dan Tutar Polman (24.947 ha, potensi 4.000 ha). Kawasan lainnya adalah Kalukku Mamuju (25.688 ha, potensi 3.000 ha), Sarudu-Baras Pasangkayu (36.902 ha, potensi 3.500 ha), dan Ulumanda Majene (30.049 ha, potensi 3.000 ha).
Meski kaya sumber daya dan lahan subur, Gubernur menyoroti kelemahan utama Sulbar: minimnya tenaga ahli dan pemimpin bisnis tersertifikasi.
Sejak 1981 hingga 2024, Sulbar telah membangun 81 Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) yang menampung 24.787 kepala keluarga atau 98.929 jiwa. Terbesar di Mamuju Tengah dengan 34 UPT dan 43.638 jiwa. Kabupaten lainnya meliputi Pasangkayu (22.620 jiwa), Mamuju (27.570 jiwa), Mamasa (2.734 jiwa), Majene (1.486 jiwa), dan Polman (881 jiwa).
Program ini turut membentuk wajah baru Sulbar, dengan 78 desa, 12 kecamatan, dan 2 kabupaten baru: Pasangkayu dan Mamuju Tengah.
Gubernur menekankan pentingnya kolaborasi antarpihak agar potensi lahan transmigrasi ini tak hanya jadi angka, tapi benar-benar menopang ketahanan pangan dan ekonomi Sulbar.
Editor : A. Rudi Fathir
Artikel Terkait
