PASANGKAYU, iNewsMamuju.id - Pembangunan gedung perpustakaan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022 dengan nilai pagu Rp. 8.440.157.000,00 yang melekat di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Jenis pengadaan pekerjaan Konstruksi pembangunan gedung perpustakaan dengan harga terkoreksi sebesar Rp. 7.933.155.851,07 dimenangkan oleh CV Arka Bisata Engineering.
Pantauan media ini di lapangan, para pekerja proyek gedung perpustakaan saat beraktivitas (bekerja), baik tukang, buruh dan Mandor bangunan diduga belum ada yang memakai seperti helm, masker, maupun rompi atau tidak menerapkan Sefeti, dimana jelas tertuang di dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 pasal 87 tentang himbauan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Hal tersebut adalah sebagai himbauan penyampaian keamanan bagi para pekerja, ketika melakukan aktifitas di suatu proyek, maka diharuskan tukang, buruh dan Mandor sudah Safeti, demi mengantisipasi terjadinya kecelakaan akibat kerja.
Pemenang tender CV Arka Bisata Engineering disinyalir tidak mengambil tindakan tegas terhadap para pekerja untuk tetap Safety pada saat beraktivitas melakukan pekerjaan di proyek pembangunan, apalagi gedung arsip tersebut bertingkat. Senin (17/10/2022).
Ditemui di proyek pembangunan gedung perpustakaan, Jamil mengatakan, para pekerja sudah sering ditegur dan diingatkan untuk tetap Safety, tapi semuanya tidak mau mendengar.
Bahkan pernah ada pekerja ditegur untuk tetap Safety dalam bekerja, tapi dia tidak mau, dan akhirnya diberikan sanksi diberhentikan.
"Walaupun sudah ada kena sanksi, tapi pekerja saat ini tidak mau mendengar apa yang menjadi penyampaian untuk tetap Safety pada saat bekerja," ucap bagian Administrasi CV Arka Bisata Engineering.
Menurut Jamil, bahwa perusahaan CV Arka Bisata Engineering sudah menyiapkan kebutuhan K3 bagi seluruh pekerja yang ada di proyek gedung arsip ini.
"K3 sudah disiapkan, tapi para pekerja alasannya bahwa pada saat bekerja memakai (K3-red) tersebut dan kata mereka kepanasan, jadi semuanya tidak Safety lagi," terangnya
Editor : A. Rudi Fathir