POLMAN, iNewsMamuju.id -- Banjir dan longsor yang dialami sejumlah wilayah di Sulawesi Barat pada pertengahan Oktober 2022 lalu, mengundang respon dari Non Government Organization (NGO) Lembaga Inspirasi dan Advokasi Rakyat (LIAR) Sulawesi Barat (Sulbar).
Kepala Divisi Advokasi LIAR Sulbar, Risal mengatakan, kerusakan pengelolaan hutan sepcara masif diakibatkan sistem tata kelola lingkungan yang tidak baik.
Alih fungsi lahan, penebangan hutan, pengerukan gunung, jadi bagian yang mengakibatkan tidak tertampungnya air secara maksimal yang berakibat pada banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Sulawesi Barat.
"Pemerintah bersama masyarakat kita sudah seharusnya banyak belajar dari kejadian-kejadian ini" ucap Risal.
Krisis iklim yang luas, mengakibatkan perubahan cuaca ekstrem yang kini sulit diprediksi semakin menambah resiko bencana. Rusaknya lingkungan mengintai nyawa setiap sendi kehidupan.
"Baiknya sejak dini neminimalisir dan mengupayakan resiko bencana lingkungan segera dilakukan pemerintah, melihat berbagai kejadian terus-menerus menelan korban dan merugikan banyak pihak, khususnya masyarakat diberbagai titik rawan terjadi bencana" tuturnya..
Menurut Rizal, Sulawesi Barat tercatat diposisi kedua sebagai wilayah rawan bencana alam. Untuk itu mitigasi harus disiapkan lebih serius.
"Penting dan sangat urgent Pendidikan Mitigasi bencana disebar luaskan diberbagai lapisan masyarakat" tuturnya.
LIAR Sulbar mendorong pemetaan kawasan rawan bencana, disisi lain Rizal menyebut partisipasi berbagai pihak dalam menjaga bentang alam jadi hal pokok yang harus segera dilaksanakan.
Selain itu, keseriusan dalam menyusun mitigasi bencana secara baik jadi keharusan yang tidak bisa ditawar.
"Saya fikir di situasi yang sudah sangat genting ini pemerintah sudah harus mengadopsi secara utuh perspektif ramah lingkungan dalam menjalankan roda kepemerintahannya, tidak hanya menyeru secara verbal tapi juga dalam tindak tanduknya" jelasnya.
Pada bulan Oktober 2022 saja, Kabupaten Mamuju, Kabupaten Mamuju Tengah dan Kabupaten Polewali Mandar diterjang banjir dan longsor. Bencana alam di tiga Kabupaten terjadi hampir serentak setelah hujan lebat mengguyur berjam-jam.
Editor : A. Rudi Fathir