Pencarian 2 Korban Kapal Tenggelam di Perairan Mamuju Dihentikan

MAMUJU, iNewsMamuju.id - Pencarian korban kecelakaan kapal Bigetron GT-6 di Perairan Mamuju resmi ditutup. Selama 7 hari (terhitung mulai tanggal 20 hingga 27 /12) pencarian dua korban tidak membuahkan hasil dan dinyatakan hilang. 

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Mamuju Muhammad Rizal menyampaikan, upaya pencarian sudah dilakukan semaksimal mungkin, namun hingga hari ketujuh pencarian kedua korban atas nama Ahmad (L) asal Makassar dan Rusiani (P) warga Sumare Mamuju belum ditemukan.

"Berdasarkan SOP operasi SAR, pencarian dilakukan selama tujuh hari. Setelah itu dilakukan evaluasi dengan pihak terkait dan korban dinyatakan hilang,” tutur Muhammad Rizal. Rabu, (27/12/2023) sore.

Meski operasi SAR pencarian resmi ditutup, karena opsi perpanjangan. Namun Ka Kansar Mamuju, mengatakan masih akan terus memantau keberadaan korban melalui kapal yang melintas wilayah tersebut untuk selanjutnya diinformasikan ke radio pantai.

Selama operasi pencarian, tim gabungan terdiri dari Basarnas Mamuju, Lanal Mamuju, Syahbandar, dan Polairud Polda Sulbar serta masyarakat setempat, melibatkan sekitar 200 personil, 4 Kapal khusus dibantu 14 kapal nelayan.

Diberitakan sebelumnya, Kapal Motor Nelayan (KMN) BIGETRON GT-6 dengan rute pelayaran Pulau Ambo tujuan dermaga Desa Sumare, Kabupaten Mamuju mengalami lost contact. 

Sebelumnya dilaporkan 28 orang POB, ternyata memuat 37 orang penumpang.

Berdasarkan update terakhir, kapal yang berangkat dari Pulau Ambo, Kecamatan Balabalakang itu mengalami insiden di dekat perairan Desa Sumare, Kecamatan Simboro sekitar pukul 16.00 WITA setelah di hantam ombak dan terbalik.

“Data update hingga pukul 10.45 WITA, ada 33 korban selamat, 2 meninggal dunia dan 2 masih dalam pencarian,” kata Kepala Kantor SAR (Basarnas ) Mamuju Muhammad Rizal, di Sumare. Kamis lalu (21/12/2023) 

Muhammad Rizal menyebut, para korban tersebar setelah kapal terbalik di sekitar perairan lepas Pantai Rangas. Sementara dua korban yang masih dalam pencarian atas nama Ahmad dan Rusiani.

Editor : Lukman Rahim