MAMUJU, iNewsMamuju.id – Dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari yang ke-72, Pengurus Daerah Bhayangkari Sulawesi Barat menggelar serangkaian kegiatan berbudaya yang melibatkan seluruh Pengurus Cabang dan Ranting Bhayangkari Sulbar.
Salah satu acara utama yang diselenggarakan adalah Lomba Kreasi Wastra Sulbar dan Lomba MC mengenai kebudayaan Sulawesi Barat, yang digelar kemarin di Mall Matos, Mamuju.
Acara ini menonjolkan kekayaan budaya lokal melalui lomba yang berfokus pada kain tenun Mandar, khususnya kain Sekomandi. Kain tenun Mandar, dengan keindahan motif dan teknik pembuatan yang telah diwariskan secara turun-temurun, merupakan salah satu identitas penting budaya Sulawesi Barat.
Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat akan keberadaan dan keunikan wastra tersebut, serta untuk menegaskan pentingnya pelestarian budaya lokal.
Ketua Pengurus Daerah Bhayangkari Sulawesi Barat, Ny. Miranti Adang Ginanjar, menekankan pentingnya upaya pelestarian kain tenun khas Sulawesi Barat.
“Kain tenun bukan hanya sekadar produk tekstil biasa, tetapi juga memiliki nilai historis, budaya, dan ekonomis yang tinggi bagi masyarakat Sulbar,” ujarnya.
Ny. Miranti menambahkan, promosi kain tenun Sulbar tidak hanya berfungsi untuk menjaga nilai-nilai budaya lokal tetapi juga dapat berperan sebagai penggerak ekonomi masyarakat setempat.
Lomba Kreasi Wastra menampilkan berbagai kreasi dan inovasi dalam penggunaan kain tenun Mandar, di mana peserta dari berbagai cabang dan ranting Bhayangkari menunjukkan keterampilan mereka dalam menciptakan desain yang memadukan keindahan tradisional dengan sentuhan modern.
Sementara itu, Lomba MC menguji kemampuan peserta dalam menyampaikan informasi dan narasi mengenai kebudayaan Sulawesi Barat secara menarik dan informatif, dengan fokus khusus pada kain tenun Mandar dan kebudayaan lokal lainnya.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat luas mengenai kekayaan budaya yang dimiliki Sulawesi Barat. Melalui acara ini, diharapkan akan ada peningkatan kesadaran dan apresiasi terhadap wastra serta budaya lokal, serta dorongan bagi pelestarian dan pengembangan ekonomi kreatif yang berbasis pada kekayaan budaya daerah.
Editor : A. Rudi Fathir