get app
inews
Aa Text
Read Next : 15.800 Warga Mamasa Siap Terima Bantuan Beras Gratis dari Bulog Akhir Juli 2025

Warga Geger, Petani Lansia di Mamasa Ditemukan Tewas Gantung Diri

Selasa, 30 Desember 2025 | 11:23 WIB
header img
O (69), seorang petani yang berdomisili di Tatoa’, Kelurahan Mamasa yang ditemukan tewas Gantung Diri.Foto: iNewsMamuju.id/Fathir

Disclaimer: Konten ini berisi informasi mengenai kasus bunuh diri dan mungkin sensitif bagi sebagian orang. Kami tidak bermaksud menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala depresi dengan kecenderungan untuk bunuh diri, sangat penting untuk segera mencari bantuan profesional

MAMASA, iNewsMamuju.id— Warga Dusun Rante Koppe, Kelurahan Mamasa, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, digemparkan dengan penemuan seorang pria lanjut usia yang meninggal dunia akibat dugaan bunuh diri dengan cara gantung diri, Senin malam (29/12/2025) sekitar pukul 21.00 WITA.

Korban diketahui berinisial O (69), seorang petani yang berdomisili di Tatoa’, Kelurahan Mamasa. Peristiwa tragis tersebut pertama kali terungkap setelah pihak kepolisian menerima laporan dari masyarakat setempat. Menindaklanjuti informasi itu, personel Sat Intelkam, Sat Reskrim, serta Polsek Mamasa langsung bergerak menuju tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan pengecekan dan pengamanan.

Di lokasi, korban ditemukan dalam kondisi tergantung pada sebuah pohon besar yang dikenal warga sebagai pohon isia, sekitar 30 meter dari rumahnya. Korban menggunakan tali kopling yang dililitkan dan diikatkan pada leher. Saat ditemukan, kondisi tubuh korban sudah kaku dan dinyatakan meninggal dunia.

Berdasarkan keterangan saksi-saksi, sebelum kejadian korban sempat berada di rumah bersama anak bungsunya, Arjun, yang diketahui sedang sakit. Korban sempat memberikan makan dan obat kepada anaknya tersebut, lalu keluar dari kamar dan masuk ke kamar sebelah.

Namun, ketika istri korban pulang dari sawah dan menanyakan keberadaan korban, ia mendapat jawaban bahwa korban berada di kamar sebelah. Setelah dicek, korban tidak ditemukan. Keluarga kemudian berupaya melakukan pencarian dengan menanyakan kepada kerabat dan tetangga sekitar rumah.

Sekitar pukul 17.00 WITA, keluarga bersama warga setempat menyisir area sawah dan lingkungan sekitar rumah korban. Pencarian belum membuahkan hasil hingga akhirnya sekitar pukul 20.30 WITA, korban ditemukan oleh anaknya yang bernama Iyan, yang diketahui memiliki keterbatasan bicara, dalam kondisi tergantung di pohon tidak jauh dari rumah.

Pihak kepolisian kemudian melakukan langkah-langkah prosedural berupa pengamanan TKP, pemasangan garis polisi, serta pengambilan keterangan dari sejumlah saksi. Meski demikian, pihak keluarga menyatakan menolak dilakukan autopsi, visum, maupun pemeriksaan luar terhadap jenazah korban, yang dituangkan dalam surat pernyataan resmi.

Dari keterangan keluarga dan tetangga, korban diketahui beberapa kali meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan keluarga, tercatat sudah terjadi sebanyak tiga kali. Selain itu, menurut kepercayaan masyarakat setempat, korban disebut memiliki kemampuan berhubungan dengan makhluk tak kasat mata yang dikenal dengan istilah To Pembuni.

Pihak keluarga meyakini bahwa peristiwa tersebut murni merupakan tindakan bunuh diri dan telah menerima kejadian itu sebagai sebuah musibah. Jenazah korban selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan secara adat dan kekeluargaan.

Editor : A. Rudi Fathir

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut