MAMUJU, iNewsMamuju.id - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mamuju kecam tindakan represif yang dilakukan oknum anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
"Mereka harus tahu, segala tindakan premanisme tidak dibenarkan dalam mengawal aksi demonstrasi," ujar Sekretaris PMII Mamuju, Refli Sakti Sanjaya kepada iNewsMamuju.id, Selasa (15/8/2023).
Diketahui sebelumnya, Ketua Badko HMI Sulselbar Muhammad Ahyar Latief harus mendapatkan perawatan usai memimpin aksi Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Sulbar.
Selain itu, beberapa massa aksi lainnya baik pria maupun wanita juga mendapatkan tindakan represif dari oknum petugas yang mengawal jalannya aksi di gerbang kompleks perkantoran Gubernur Sulbar, Jl Abdul Malik Pattana Endeng, Simboro, Mamuju, pada Senin, 14 Agustus 2023.
"Tidak sedikit yang menjadi korban akibat kena hantaman pentungan, pukulan, hingga lemparan batu sampai harus dilarikan ke rumah sakit," tegasnya.
Menurutnya, terlepas dari isu yang disuarakan Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Sulbar, sebagai sesama.aktivis mahasiswa tentunya PMII Mamuju ikut berduka atas kejadian ini.
Hal itu juga menjadi catatan buruk bagi Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Sulbar yang dipimpin Penjabat (Pj) Gubernur Zudan Arief Fakrulloh yang terkesan anti kritik.
"Dia (Pj Gubernur Sulbar) memilih untuk tidak menerima massa aksi malah justru membiarkan terjadinya bentrok," kata Sakti.
Olehnya itu, pihaknya meminta agar Prof Zudan mengevaluasi besar-besaran dan harus segera mencopot Kasatpol PP yang dianggap telah membiarkan anggotanya bertindak seperti preman.
Editor : Zuajie
Artikel Terkait
