MAJENE,iNewsMamuju.id — Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 9 Kabupaten Majene, Sulawesi Barat kembali mengikuti Pendampingan Kelompok Lokakarya 4, yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Dikpora) Kabupaten Majene, Sabtu 17 Februari 2024.
Kegiatan Dimulai pukul 08.00 dan berakhir pada 16.30 Wita. Turut hadir Balai Guru Penggerak (BGP) Sulbar, Jasman Rauf, Asmuddin, pihak Dikpora Majene, serta 4 orang Praktik Pengajar (PP), Saharuddin, Jamaluddin, Hasni, dan Nurdina.
20 CGP Kabupaten Majene ikuti dalam Lokakarya 4. Kata Saharuddin, Lokakarya 4 lebih menitikberatkan pada soal observasi pembelajaran di dalam ruang kelas. Sehingga pembelajaran yang dilakukan oleh CGP semakin diperbaiki dan berpihak pada murid.
“Hari ini ada beberapa kegiatan yang kita lakukan. Intinya yang pertama bahwa CGP diharapkan bisa memberikan refleksi terhadap pengalaman coaching yang telah mereka lakukan. Maka bapak dan ibu CGP diharapkan bisa memberikan refleksi tersebut. Alhamdulillah itu telah dilakukan oleh CGP dengan baik dengan menuliskan di kertas fosit tentang gambaran pengalaman mereka. Baik itu hal-hal yang menyenangkan pada saat mereka melakukan coaching maupun yang dipandang masih agak sulit,” katanya.
Setelah itu, kegiatan pendalaman praktik coaching model TIRTA. Setiap CGP Secara berpasangan mempraktikkan coaching Model TIRTA. Di mana, kata Saharuddin, model TIRTA tersebut ada 4 bagian harus dilalui dalam praktik coaching.
"T itu tujuan, kemudian I Identifikasi, R Rencana, dan TA Tanggung jawab. Dan tadi CGP telah melakukan praktik itu dan menuliskan seperti apa model observasi model tirta,” jelas Saharuddin juga Wakasek SMAN 1 Pamboang ini.
Selanjutnya teman-teman CGP melakukan kegiatan percakapan coaching supervisi akademik yang meliputi pra observasi, observasi, dan pasca observasi termasuk rencana tindak lanjut atau pengembangan dari kegiatan observasi.
“Dan yang paling terakhir teman-teman itu akan melakukan refleksi terhadap kegiatan supervisi akademik yang telah dilakukan melalui refleksi 4P dan refleksi secara umum terhadap kegiatan coaching yang telah dilaksanakan,” ungkapnya.
Ia berharap kepada seluruh CGP Angkatan 9 Khususnya Kabupaten Majene agar tetap menjaga kesehatannya selama mengikuti Program Guru Penggerak.
“Karena beberapa hari ini kami mengamati ada beberapa teman-teman calon guru penggerak yang mungkin tingkat kesehatan mengalami penurunan. Apalagi CGP tinggal akan menyelesaikan dua modul. Modul 3.2 dan 3.3. Setelah itu mereka akan berproses untuk persiapan pameran karya khusus untuk di lokakarya 7. Maka harus betul-betul menjaga kesehatannya,” harap Saharuddin.
Kemudian ia juga berharap, agar peserta CGP sejak dini mempersiapkan pendampingan selanjutnya. Diketahui masih ada beberapa pendampingan termasuk mempersiapkan hal-hal yang akan menjadi bahan untuk pelaksanaan pameran karya yang akan datang.
BGP Sulbar Asmudddin menuturkan, pelaksanaan Pendampingan Kelompok Lokakarya 4 betul-betul dilaksanakan dengan baik. Hal itu sesuai pengamatan yang dilakukan Asmuddin selama mengikuti rangkaian Lokakarya 4 yang berlangsung di Aula Dikpora Majene itu.
Asmuddin meminta, kepada seluruh CGP bahwa apa yang mereka dapatkan senantiasa ditularkan ke sesama rekan-rekan guru di satuan pendidikan.
“Kita berharap melalui program pendidikan CGP bisa melahirkan guru-guru yang luar biasa yang mengambil tanggung jawab untuk memimpin perubahan. Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi untuk murid dan peningkatan kualitas pendidikan di Sulawesi Barat,” harap Asmuddin.
Karena menurut Asmuddin, walaupun sebenarnya Program Guru Penggerak sasarannya kepada guru, tapi penerima dampak yang sesungguhnya adalah murid. Yakni berpusat pada murid.
“Bagaimana menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan dan menciptakan kelas-kelas pembelajaran yang membahagiakan murid tentunya,” ucapnya.
Meskipun tantangannya tinggal beberapa bulan ke depan, namun tantangan yang sesungguhnya adalah setelah proses pendidikan.
“Itu yang paling penting dan akan kita lihat nantinya,” jelas Asmuddin.
Fitriani, salah satu peserta CGP Angkatan 9 Kabupaten Majene mengatakan, dalam Refleksi pembelajaran Lokakarya 4 tersebut sangat membantu CGP dalam menunjang dan mengimplementasikan apa yang sudah di lakukan dalam Modul 2.3. Sehingga peserta mampu menampilkan kemampuan coaching pada rekan sejawat dengan menggunakan alur percakapan TIRTA. Kemudian peserta mampu menampilkan kemampuan melakukan supervisi akademik dengan pola pikir coaching, dan peserta mampu menghasilkan rencana pengembangan diri berdasarkan praktik supervisi akademik.
“Kegiatan ini merupakan penguatan dalam praktik disekolah dalam P5 nantinya. Saya ucapkan terimakasih kepada BGP Sulbar, PP, yang memfasilitasi kegiatan ini, dan juga dari pihak Dinas Pendidikan dan Pemuda olahraga yang juga memfasilitasi baik dalam sapras maupun lainnya,” ucap Fitri sapaan akrabnya.
Dari enam kabupaten di Sulbar, ada 194 yang saat ini mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9. Kabupaten Majene 20, Polman 88, Mamasa 12,Pasangkayu 19, Mamuju Tengah, 30, dan Mamuju 27 orang peserta CGP
Editor : A. Rudi Fathir
Artikel Terkait