MAMUJU, iNewsMamuju.id - Enam hari pasca banjir bandang di Kecamatan Kalukku, pada Selasa, 11 Oktober 2022 lalu, Enam Dusun di Pamulukang dan 5 Dusun di Desa Uhaimate masih terus terisolir.
Sekretaris Desa Uhaimate, Sauddin mengatakan, dari 6 Dusun di wilayahnya yang terdampak longsor, lima diantaranya masih terisolasi. Ia menyebut untuk mendapatkan bantuan, 173 keluarga harus berjalan kaki hingga 10 kilometer menuju posko induk Desa.
"Dalam longsor, ada sampai pinggang, dan ini menyulitkan warga, ada lebih 200 jiwa didalam terisolasi," kata Sauddin.
Warga mengatakan, mereka baru berani keluar kampung mencari bantuan setelah stok makanan mereka habis usai tiga hari terisolasi akibat tidak longsor.
Material lumpur yang dalam memaksa warga menyusuri sungai sebagai jalur alternatif.
"lumpur itu hampir sepanjang jalan, baru dalam sampai paha," tutur Warga, Dusun Tabelo, Amir, Senin (17/10/22).
Sedangkan Desa Pamulukang, untuk dapat mengakses warga di enam Dusun yang terisolir, sejumlah relawan berjalan kaki sejauh 4 kilometer akibat akses tertutup material longsor.
"Masih ada enam Dusun yang belum tersentuh, kami jalan 4 kilometer bawah bantuan untuk korban," kata Relawan, Jack.
Kepala Desa Pamulukang, Jasmin mengatakan, sebanyak 1.445 jiwa dari 429 kepala keluarga terdampak akibat longsor, sedangkan sejumlah warga ditiga dusun masih berada di pengungsian.
"Kalau saat ini warga tiga dusun yang kita suruh dipengungsian dulu agar bantuan bisa disalurkan karena tidak bisa tembus ke tempatnya.
Menurut Kepala Desa Pamulukang, meski saat ini ada satu unit alat berat yang bekerja. Belum cukup, olehnya itu ia berharap ada tambahan armada yang dikerahkan agar akses yang terputus bisa segera berfungsi.
"Saat ini kita masih butuh tambahan alat berat, selain itu stok makanan warga saat ini menipis. Kalau bisa material longsor segera di bersihkan agar akses warga bisa normal," ungkapnya.
Editor : A. Rudi Fathir