MAMUJU, iNewsMamuju.id - Dampak tanah bergerak yang melanda Kelurahan Tawalian dan Desa Rantetangga, Kecamatan Tawalian, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat semakin meluas.
Puluhan rumah warga yang berada di dua kampung tersebut mengalami kerusakan, rata-rata retakan terjadi pada bagian lantai dan dinding rumah, bahkan 4 unit rumah warga dilokasi tersebut sudah dibongkar pemiliknya, karena mengalami rusak berat dan sudah tidak bisa lagi ditinggali.
Saat ini sudah sebanyak 19 KK warga terpaksa mengungsi dan meninggalkan rumah mereka, lantaran khawatir jika retakan tanah semakin meluas dan mengakibatkan longsor.
Sebagian dari mereka mengungsi ke tenda darurat yang sudah disiapkan pemerintah setempat, sebagian lainnya mengungsi ke rumah-rumah kerabat atau tetangga yang dianggap aman.
"Kalau siang kami beraktifitas di rumah, tapi kalau malam hari atau saat hujan, kami tinggal di tenda karena takut terjadi longsor," ungkap Jenni Yunita, salah satu warga yang rumahnya terdampak becana tanah bergerak. Selasa (29/11/2022).
Pergeseran tanah itu sudah terjadi dua pekan lalu, akibat cuaca ekstrem pergeseran tanah itu semakin meluas sampai berdampak ke permukiman warga dan beberapa fasiltas umum.
Saat ini, pemerintah daerah Kabupaten Mamasa telah membangun tenda-tenda pengungsian dan membuka dapur umum bagi warga yang terdampak tanah bergerak di lokasi tersebut.
Sejumlah bantuan berupa sembako dan kebutuhan sehari-hari lainnya, telah disalurkan oleh berbagai pihak kepada para pengungsi.
Warga berharap, pemerintah segera mencarikan solusi bagi mereka yang rumahnya rusak parah, agar mereka bisa kembali memiliki tempat tinggal.
Editor : Lukman Rahim