MAMUJU, iNewsMamuju.id - Menghilangnya Mahapatih Gajah Mada dari bumi atau disebut Moksa saat melakukan meditasi terakhir di kawasan Probolinggo, jawa Timur, meninggalkan misteri. Mahapatih membersihkan diri dengan bertapa demi mencapai moksa setelah Kerajaan Majapahit berhasil mempersatukan nusantara lewat sumpah Palapa.
Dalam kitab Negarakertagama disebut tempat bertapa kawasan Madakaripura adalah hadiah Raja Majapahit, tempat ini sebagai peristirahatan. Di tulis di Abad ke 14, kitab itu menggambarkan Madakaripura adalah sebidang tanah yang diberikan Raja Majapahit saat itu, Hayam Wuruk kepada Patih Gajah Mada.
Sama yang dilakukan Mahapatih Gajah Mada, orang-orang di sekitar lokasi itu meyakini madakaripura sebagai tempat sembahyang melepaskan ikatan duniawi. Ritual ini membuat masyarakat datang untuk bermeditasi pada hari-hari tertentu.
Goa Air Terjun Madakaripura menjadi kekuatan dan kebesaran Majapahit. Air terjun yang mempunyai sejarah historis tak berhenti mengeluarkan curahan air pada seluruh tebingnya. Goa itu terletak di ujung lembah kaki bukit Pegunungan Tengger, taman Nasional Bromo Semeru.
Buku sejarah kuno yang ditulis Empu Prapanca juga menggambarkan betapa besarnya pengaruh dalam kitab kertagama. Setelah mengundurkan diri Jabatan Mahapatih, sisa hidup Gajah Mada dihabiskan di Madakaripura asal-usul Gajah Mada.
Orang tua Gajah Mada adalah dua pendeta hindu di Wilaktika (Majapahit) ini diketahui dalam lontar Badad Gajah Maddha sebuah salinan catatan mengenai Mahapatih. Ayahnya bernama Mpu Curadharmayogi dan ibunya bernama Patni Nuriratih, keduanya diangkat menjadi pendeta oleh Mpu Ragarunting.
Editor : Adriansyah