MAMUJU, iNewsMamuju.id - Lembaga Health Minds dari American Psychiatric Association (APA) melakukan survei terhadap lebih dari 2.200 orang dewasa di Amerika Serikat (AS) pada 7 dan 8 Desember 2022 lalu.
Dalam survei tersebut terungkap bahwa orang dewasa akan lebih rentan mengalami stres di 2023 dibandingkan tahun 2022.
Angka ini naik 20 persen dari tahun sebelumnya atau sekitar 26 persen responden mengakui berpotensi akan mengalami stres di tahun 2023 ini.
Sebagaimana dikutip pada Selasa (3/1/2023) lalu, dalam laporan survei yang diterbitkan NBC News mengungkapkan sekitar 37 persen orang dewasa menilai kesehatan mental mereka cukup atau buruk bulan ini (Desember), naik dari 31 persen dari tahun sebelumnya.
Tercatat dalam survei ini juga bahwa akan lebih banyak orang dewasa yang mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesehatan mental mereka. Jurnal atau pergi ke terapi menjadi pilihan beberapa di antaranya.
Presiden APA, Dr Rebecca Brendel mengatakan pesan intinya sangat positif bahwa semakin banyak orang dewasa yang mau membicarakan soal kesehatan mental mereka.
"Alasan yang membuat orang dewasa berpikir mereka akan lebih stres di 2023 adalah, keuangan pribadi, ketidakpastian, kesehatan fisik, kesehatan mental dan hubungan dengan keluarga dan teman serta keamanan kerja," paparnya.
Profesor psikiatri dan ilmu perilaku di Vanderbilt University Medical Center di Nashville Tennessee, Lindsey McKernan,
menyatakan, 'kelelahan kolektif' akibat Pandemi juga dapat menjadi faktor dasarnya.
"Covid-19, ketidakpastian geopolitik, dan ketakutan yang terus berlanjut tentang resesi membuat orang lebih stres," ungkap Prof Mckernan.
Akibat pikiran tersebut, sambungnya, akan membuat tubuh menjadi lelah. Oleh karena kelelahan, tubuh menjadi lebih rentan mengalami stres.
National Alliance on Mental Illness menerangkan, tanda umum seseorang stres itu antara lain sulit tidur, perubahan nafsu makan, perubahan suasana hati, dan sulit berkonsentrasi merupakan beberapa tanda yang perlu diketahui bahwa anda sedang stres
Segera meminta bantuan profesional atau membuat daftar kunjungan ke tenaga kesehatan mental, jika anda mengalami gejala tersebut.
Editor : Adriansyah