MAMUJU, iNewsMamuju.id - Bukan tanpa alasan, kompetisi matematika tingkat dunia, International Abacus World Competition, Abacus Brain Gym 2022 menobatkan bocah jenius asal Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi juara satu.
Murid Sekolah Dasar kelas 2 asal Kupang bernama lengkap Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay ini mampu mengalahkan 7.000 peserta dari berbagai negara dari penjuru dunia.
Nono, demikian panggilan akrab bocah tersebut, merupakan murid SDN Inpres Buraen 2 Kabupaten Kupang, NTT.
Walaupun berasal dari wilayah yang tergolong daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T), bukan menjadi halangan bagi siswa kelas 2 SD binaan YPA-MDR ini untuk berjuang mengukir prestasi tingkat internasional .
Lebih membanggakan lagi, Nono menjadi putra asal NTT pertama yang membawa dan mengharumkan nama Indonesia meraih peringkat pertama dalam sejarah berdirinya kompetisi tingkat dunia Abacus Brain Gym sejak 2003 lalu.
15.201 file berhasil diselesaikan Nono dalam kompetisi tersebut. Terhitung dalam 1 file ada 10 soal sehingga total soal 152.010 yang berhasil dikerjakan Nono dalam jangka waktu 1 tahun lamanya.
Pada posisi juara 2 peserta dari Negara Qatar yang hanya mampu mengerjakan 7.502 file atau 75.020 soal, setengah bagian dari yang berhasil dikerjakan Nono. Soal diujikan dalam bahasa Inggris dalam bentuk virtual dan listen, berikutnya pada peringkat ketiga dari USA yang mengerjakan 6.138 File atau 61.380 soal.
Tampak dalam video yang viral, kemampuan Nono diuji di depan Viktor Bungtilu Laiskodat Gubernur NTT. Secara cepat dan tepat ia mampu menjawab setiap soal hitungan cepat menggunakan bahasa Inggris. Sebagaimana dikutip dari YouTube @Biro Umum Setda Provinsi NTT, Rabu (18/1/2023) lalu.
"Guru yang baik melahirkan murid yang baik. Guru yang pintar melahirkan murid yang pintar dan guru yang cerdas melahirkan murid yang cerdas," ucap Viktor Bungtilu Laiskodat dengan nada kagum terhadap kemampuan bocah itu.
Informasi yang dihimpun, Nono diketahui merupakan siswa sekolah binaan PT Astra International Tbk melalui Yayasan Pendidikan Astra-Michael D Ruslim (YPA-MDR) di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Editor : A. Rudi Fathir