MAMUJU, iNewsMamuju.id - Khaeruddin Anas Ketua Umum panitia gerakan menanam 1.250.000 mangrove Paku hingga Suremana Provinsi Sulawesi Barat tahun 2022 menyampaikan kegiatan penanaman mangrove tidak berdasarkan anggaran APBD, namun sifatnya partisipasi.
"Jadi pertama, memang kegiatan penanaman mangrove itu tidak berdasarkan kepada berbasis anggaran APBD. Sekali lagi, masyarakat jangan berpikir oh ini ada uangnya yang disimpan. Adanya, sama sekali kegiatan ini Non APBD sifatnya adalah parsitipatif, sekali lagi," kata Khaeruddin Anas saat konfirmasi via telepon. Minggu (29/1/2023)
Dalam pelaksanaannya, Khaeruddin Anas menjelaskan Dinas Kehutanan bersama Dinas Lingkungan Hidup Sulbar yang turun melakukan sosialisasi dan menjajikan masyarakat untuk membeli. Namun menurutnya, tidak ada anggaran untuk membeli bibit mangrove dalam kegiatan tersebut.
"Kegiatan ini memang ketua panitianya saya, kemarin yang turun sosialisasi itu adalah dinas kehuatanan, dan kepala dinas lingkungan hidup, itu yang menjanjikan kepada masyarakat untuk membeli. Ketika pulang saya tanya, kenapa anda janji orang, ada gak didalam anggaran anda. Baru mau cari uangnya lo!, kenapa anda menjanjikan orang, suruh tanam, suruh bibit, itukan, nah itu satu," jelasnya.
"Ini kegiatan sifatnya partisipatif, cuman kepala dinas waktu itu, kepala dinas kehuatan terlanjur menjanjikan, dibilang nanti akan di beli. Waktu saya tanya kenapa anda janjikan orang itu, nah sekarang orang nagih kan. Padahal kegiatan partisipatif, makanya kemarin itu nyumbang semua, Kejaksaan Tinggi, Kepolisian karena sifatnya adalah kepada penyelamatan lingkungan yang sifatnya partisifatip, bukan menjadi bagian dari pada yang saya sebut tadi, berbasis kegiatan atau anggaran pada unit kerja di tingkat Provinsi. Sehingga sampai saat ini yang sudah dijanjikan itu, itulah yang menagih," lanjutnya menjelaskan.
Menyikapi keluhan masyarakat penyedia bibit mangrove tersebut, Khaeruddin Anas menyampaikan pihaknya mencoba mencari solusi dan akan tetap melakukan upaya untuk membantu masyarakat.
"Menyikapi itu saya bilang bagini, coba ya nanti kita cari solusi, mungkin kita akan coba dari perusahaan-perusahaan di 2023 ini. Nanti kita akan tetap lakukan upaya untuk membantu mereka," ungkap Khaeruddin Anas.
"Sebenarnya kalau saya tidak barani mengatakan a_i_u, tapi buat saya bagaimana caranya kita mencoba untuk mencarikan solusi, sekali lagi karena kegiatan ini adalah kegiatan Non Budget Non APBD, sehingga kegiatan untuk itu kita tidak berani mengatakan bahwa bisa kita, tapi hemat saya adalah mencari solusi untuk menyelesaikan masalah itulah yang buat kita, itu," sambungnya.
Editor : A. Rudi Fathir