get app
inews
Aa Read Next : Tanpa Ado, Akankah PDIP Kembali Dukung Sutinah di Pilkada Mamuju 2024?

Pernikahan Usia Dini jadi Penyebab Stunting di Mamuju

Sabtu, 11 Februari 2023 | 06:58 WIB
header img
Konferensi pers percepatan penurunan stunting. Foto: Nur Mubarak

MAMUJU, iNewsMamuju.id - Wakil Bupati Mamuju, Ado' Mas'ud mengatakan, pernikahan usia dini masih menjadi pemicu stunting di Kabupaten Mamuju. 

Hal ini disampaikan Ado saat Konferensi Pers Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Barat. Jumat (10/2/2023).

"Kabupaten Mamuju, memang tahun ini kita mengalami peningkatan dan dari data yang ada ternyata, penyebab utama adalah masih di pernikahan usia dini," kata Ado' Mas'ud.

Meski begitu, kata Ado, penyebab stunting itu beragam, banyak variabel yang menyebabkan, mulai dari gizi, sanitasi ibu hamil dan sebagainya. 

"Target kita tentunya di 2023 ini, ingin menekan angka 5 - 6 persen, jadi kita mengupayakan mudah-mudahan tahun ini kita bisa melakukan kegiatan-kegiatan, aksi-aksi pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Mamuju," kata Ado. 

Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Sulbar, Nuryamin menjabarkan upaya meredam peningkatan stunting, khususnya di wilayah Provinsi Sulawesi Barat. 

"Indikator keluarga sejahtera seperti jumlah anak idealnya dua atau tiga itu keluarga ideal, jadi itu yang diharapkan dari sisi keluarga berkualitas, kemudian pernikahan anak, usia pernikahan anak sebenarnya 21, 25 jadi kita upayakan keluarga-keluarga itu mau menikahkan anaknya pada usia 21 untuk perempuan, 25 bagi laki-laki, anak yang ideal," kata Nuryamin.

Selain itu menggunakan kontrasepsi untuk pengaturan kehamilan. Anak yang terlanjur menikah harus diupayakan agar bisa bersekolah, selanjutnya punya pendapatan yang tetap, sehingga keluarga tersebut punya jaminan masa depannya. 

"Di Provinsi Sulawesi Barat memang Stunting mengalami peningkatan dan ini menjadi tanggung jawab kita semua teman-teman yang ada di lintas kabupaten, untuk bisa bersama-sama, bukan hanya unsur pemerintah saya kira, tapi LSM, Ormas, Organisasi Profesi, termasuk rekan-rekan media untuk bisa mensosialisasikan, bisa mengajak keluarga-keluarga dari seluruh pelosok untuk melakukan sosialisasi lebih massif lagi terhadap resiko anak-anak stunting," tutupnya. 

Editor : Lukman Rahim

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut