PASANGKAYU, iNewsMamuju.id - Perempuan dan anak-anak menjadi kelompok paling rentan terhadap tindakan kekerasan.
Kadis DP2KBP3A Pasangkayu, Suri Fitria mengatakan, tak hanya itu, sering juga terjadi eksploitasi anak hingga perdagangan orang, baik anak, terlebih terhadap perempuan. Sehingga ia berharap keterlibatan semua stakeholder dalam mengantisipasi hal tersebut.
"Di Kota-kota besar sering terjadi eksploitasi anak dan perdagangan orang kerap terjadi, dan tidak menutup kemungkinan ada di daerah kita ini. Maka saya berharap keterlibatan seluruh stakeholder dalam mengawasinya," harapnya
Hal ini disampaikan di hari ke dua pelaksanaan pelatihan penanganan kasus tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan yang dilaksanakan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Selasa (14/3/2023).
Suri Fitria, kembali membahas tentang perlunya perlindungan kepada anak-anak dan perempuan.
"Kekerasan anak dan perempuan kerap terjadi dalam kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dimana perempuan dan anak selalu menjadi korban," ungkap Suri Fitria.
Sementara salah satu peserta pemateri, Baharuddin Pulindi, dalam kesempatan tersebut mengatakan perlunya kordinasi dengan semua pihak, baik dalam daerah, Provinsi hingga tingkat pemerintah pusat demi mengantisipasi berbagai hal yang dapat menimbulkan awal terjadinya perdagangan orang.
"Bila berbicara soal penanganannya, hal ini sangat jelas dalam Undang-undang (UU) Nomor 21 Tahun 2007 tentang pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Olehnya, untuk mengantisipasi sedini mungkin, kita seharusnya segera melakukan kordinasi hingga ke tingkat kementrian, utamanya keimigrasian," jelasnya.
Editor : Lukman Rahim