Pendukung Cakades Jelaskan Kronologi Massa Nyaris Ricuh di Baitang Mamasa
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2023/04/10/5570b_pilkades-mamasa.jpg)
MAMASA, InewsMamuju.id - Pendukung salah satu calon kepala desa (cakades), Aswar, menjelaskan kronologi keributan yang terjadi saat proses pencabutan nomor urut di Baitang, Desa Aralle Utara, Kabupaten Mamasa.
Aswar yang mengaku pendukung cakades, Maskur, menegaskan bahwa pihaknya tidak berniat bentrok dengan kubu siapapun.
Maskur merupakan penantang incumbent di Pilkades Aralle Utara.
Diceritakan Aswar, Polsek Aralle sebelumnya mengeluarkan imbauan kepada masing-masing cakades.
Imbauan itu salah satunya memuat pelarangan membawa massa melebihi 10 orang saat pencabutan dan penetapan nomor urut.
Namun, kata Aswar, massa dari kubu incumbent justru membludak.
"Makanya kami ke polsek bawa itu surat imbauan, saya tanyakan, bagaimana dengan kesepakatan itu," ungkapnya.
Personel Polsek Aralle pun bergerak untuk menertibkan massa.
Setelah pencabutan nomor urut, massa incumbent keluar dari kantor desa. Menurut Aswar, massa tersebut sembari mengeluarkan teriakan.
Dirinya lalu berinisiatif meminta izin Bhabinkamtibmas untuk menjemput cakades mereka.
"Setelah diberikan izin, saya panggil juga massa untuk jemput cakades kami," urai Aswar.
"Kami sudah di luar, tetap mereka (massa incumbent) teriak-teriak. Tapi kami tidak ladeni."
Aswar mengaku pihaknya tidak terpancing dengan teriakan kubu incumbent.
"Seandainya kami layani, mungkin akan bentrok, tapi kami langsung pulang," katanya.
Diketahui, Pilkades Aralle Utara akan diikuti dua calon, yakni Adi Iswadi sebagai incumbent dan Maskur yang merupakan penantang.
Editor : Harlyman