MAMUJU, iNewsMamuju.id -- Dalam hal pencegahan bencana gempa bumi susulan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju dan Tim Penyusun Akademi Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), menindaklanjuti Penyusunan Dokumen Rencana Kontijensi Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Mamuju. Selasa (12/12/2023).
Kepala BPBD Kabupaten Mamuju, Muh. Taslim mengatakan Kontijensi ini sangat penting karena Dokumen dalam hal penunjuk pencegahan gempa bumi belum ada di Kabupaten Mamuju.
"Makanya kami mulai pembuatan dokumen soal perencanaan-perencanaan migitasi bencana di kabupaten Mamuju. Pembuatan dokumen ini kami kerja samakan dengan pihak Akdemisi Unsulbar karena secara naska akademik Unsulbar mempunyai hal tersebut," kata Muh. Taslim.
Lanjut Taslim, "Kenapa dokumen ini karena Mamuju ini juga rawan Gempa makanya kita terus menyusun dokumen-dokumen, ketika darurat gempa itu terjadi kita tahu harus melakukan apa. Intinya semua para penanggung jawab, kepala-kepala Opd dan seluruh stakeholder yang ada di Mamuju ketika dokumen ini ada bisa menjadi rujukan bersama," sambungnya.
Sementara Akdemisi Unsulbar, Amri menjelaskan secara umum dan secara khusus Kabupaten Mamuju dalam data BPBD kami dalam hal kategori meneliti indeks resiko bencana tertinggi di Indonesia, hal ini menandakan pemerintah kabupaten Mamuju harus siap menghadapi bencana, bagaimana kesiapan pemkab Mamuju menghadapi bencana, salah-satunya dengan menyusun rencana Kontijensi.
"Dokumen rencana Kontijensi merupakan Dokumen yang menyusun langkah-langkah operasi, SOP pada saat terjadinya bencana, mengapa, pada saat terjadi bencana, itu karena terjadi kedaruratan, saat itu terjadi jaringan komunikasi terputus, informasi yang beredar simpang-siur," jelas Amri.
Masih Amri, "inilah yang menjadi Sop yang akan bertindak pada saat bencana. Olehnya itu dokumen ini memberikan gambaran tugas dan fungsi masing-masing Opd atau pihak-pihak yang bisa bergerak pada saat bencana, bertujuan untuk tidak terjadi penumpukan warga mengungsi atau penumpukan logistik, sehingga juga warga merasa aman, selain itu dokumen ini juga memberikan informasi warga dimana titik letak pengungsian akhir dan mendapatkan logistik," terangnya.
Lebih lanjut Camat Simboro, Muh. Akbar mengungkapkan indeks kerawanan gempa di Kabupaten Mamuju itu terletak pada wilayah kerjanya yakni Kecamatan Simboro.
"Kita tahu tadi bahwa Kontijensi ini menyangkut menghadapi bencana, bencana ini akan berulang dengan siklus 50 tahun, mudah-mudahan di 50 tahun yang akan datang tidak terjadi. Lagian kita tidak bisa memprediksi hanya saja kita memerlukan persiapan persiapan, apalagi Kecamatan Simboro itu titik yang paling rawan lokasinya jika terjadi gempa dari semua kecamatan yang ada di kabupaten Mamuju." Tutupnya.
Diketahui, Kegiatan tersebut dihadiri kepala/perwakilan Opd se-Kabupaten Mamuju di Wisma 45, Jl. Emry Saelan Kel. Binanga Kecamatan Mamuju.
Editor : A. Rudi Fathir