PASANGKAYU - Keluarga pasien di ruang cempaka, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasangkayu, di Desa Ako, Kabupaten Pasangkayu, mengeluhkan kurangnya ketersediaan air bersih.
Keluhan tentang krisis air bersih tersebut ia sampaikan ke sosial media Facebook melalui group Info Kota Pasangkayu (IKP), pada pagi hari Kamis, 25 April 2024.
Kepala Tata Usaha RSUD Pasangkayu, Jainuddin mengatakan, air di dalam tandon ruangan cempaka memang kosong, sebab suplai air dari PDAM tidak masuk ke penampungan milik RSUD.
"Penutupan kerang air yang dilakukan oleh pihak PDAM itu tidak disampaikan ke kami, dengan kata lain ada mis komunikasi. Seandainya ada pemberitahuan, mungkin kami bisa antisipasi," tutur Jainuddin, saat ditemui di ruang kerjanya. Jumat (26/4/2024).
Jainuddin menuturkan, pihaknya pun telah mengkonfirmasi kepada PDAM prihal tersebut. Tindakan itu lakukan kata Jainuddin, lantaran air sedang keruh bercampur lumpur tidak layak dikonsumsi.
"Ternyata penutupan kerang dilakukan karena tingginya curah hujan pada hari Rabu, 24 April, sehingga kondisi air dari Sungai Kaluku Nangka dan Mandar Dua, keruh bercampur lumpur dan tidak layak untuk dikonsumsi."
"Alasan PDAM untuk menutup kerang ini sudah tepat, namun tidak ada informasi masuk ke kami, dan yang kosong airnya hanya di ruang cempaka saja, sementara di ruangan lain itu, masih tersedia," ucapnya.
Sementara Penanggung Jawab Tehnis Rumah Sakit, Ahmad Yani, Ahmad Yani menerangkan, ada waktu tertentu air tidak dialirkan oleh PDAM. Pertama tingginya curang hujan di sungai sebagai sumber utama suplai air masuk ke PDAM. Serta ada siklus suplai air yang diterapkan oleh PDAM setiap harinya.
"Pagi hari paling lambat jam 7 sampai jam 11 itu, PDAM mengalirkan air ke penampungan kami. Setelah itu dari pukul 12 siang sampai pukul 16.00, air tidak mengalir lagi dari PDAM," jelas Ahmad Yani.
Kata Ahmad Yani, pada hari Kamis itu, sudah dilakukan komunikasi ke PDAM dengan meminta air agar di dorong ke penampungan, namun pihak PDAM tidak mau, karena kondisinya masih kotor.
Ditempat yang sama, Kasi Penunjang Medik Wahdaniah menerangkan, jika PDAM dipaksakan mendorong air ke penampungan milik RSUD, sementara air ini bukan hanya digunakan untuk kebutuhan kamar mandi di setiap ruangan.
"Ini air juga kami pakai untuk operasi dan mencuci alat-alat operasi, jadi kalau airnya kotor, tidak mungkin kami gunakan," papar Wahdaniah.
Ia juga menjelaskan, air di ruang cempaka itu memang sering habis, karena ruangan tersebut selalu banyak pasien yang masuk.
Editor : Lukman Rahim