POLMAN, iNews.id -- Kesenian tradisional Tanah Mandar mendapatkan perhatian khusus dari Ketua Pengurus Daerah (PD) Bhayangkari Sulawesi Barat (Sulbar), Ny. Miranti Adang.
Dalam kunjungan resminya ke Boyang Kayyang Buttu Cipping di Polewali Mandar (Polman), Ny. Miranti menunjukkan dukungan dan apresiasi yang besar terhadap pelestarian budaya lokal yang kaya dan beragam ini.
Boyang Kayyang Buttu Cipping, yang terletak di Polman dikenal sebagai pusat pelestarian berbagai bentuk kesenian tradisional, termasuk tari-tarian, musik, dan kerajinan tangan khas Mandar. Kunjungan Ny. Miranti Adang tidak hanya sebagai bentuk penghormatan tetapi juga untuk memperlihatkan komitmen Bhayangkari dalam mendukung budaya lokal.
Kedatangan Ny. Miranti Adang yang merupakan istri Kapolda Sulbar Irjen Pol Adang Ginanjar disambut dengan Orchestra musik sayang-sayang dimana personilnya beranggotakan sebanyak 30 orang yang menampilkan perpaduan antara musik tradisional dan modern biola dan suling dan menari bersama saat tiba di Boyang Kayyang.
Selain itu sambutan hangat dari masyarakat setempat menunjukkan betapa pentingnya peran Bhayangkari dalam memajukan dan melestarikan budaya tradisional. Dengan senyum ramah, Ny. Miranti menyapa para warga yang hadir, menunjukkan kedekatannya dengan masyarakat.
Ny. Miranti Adang menyatakan bahwa kesenian tradisional adalah identitas yang harus dijaga dan dilestarikan. "Kesenian tradisional Mandar bukan hanya hiburan, tetapi juga cerminan dari sejarah dan nilai-nilai yang kita anut. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus menjaga dan melestarikan warisan ini," ujarnya. Kamis 16 Mei 2024.
Ny. Miranti juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga kelangsungan kesenian tradisional. Ia mengajak para pemuda untuk aktif terlibat dalam kegiatan seni dan budaya sebagai upaya melestarikan warisan nenek moyang mereka.
"Generasi muda adalah penerus tradisi ini. Mereka harus bangga dan bersemangat untuk mempelajari dan mengembangkan kesenian tradisional kita," tambahnya.
Selama kunjungan, berbagai pertunjukan kesenian ditampilkan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Mandar kepada Ny. Miranti dan rombongan Bhayangkari. Selain itu, ada juga pertunjukan musik tradisional menggunakan alat musik khas seperti kecapi Mandar.
Kunjungan ini juga menjadi momen penting untuk menunjukkan dukungan Bhayangkari dalam pelestarian budaya lokal. Ny. Miranti mengungkapkan bahwa Bhayangkari akan terus mendukung berbagai program yang bertujuan melestarikan kesenian tradisional.
"Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa kesenian tradisional Mandar tetap hidup dan berkembang," jelasnya.
Masyarakat setempat menyambut positif kunjungan Ketua PD Bhayangkari Sulbar Ny. Miranti Adang. Mereka merasa dihargai dan semakin termotivasi untuk terus melestarikan kesenian tradisional.
"Kehadiran Ibu Miranti memberikan semangat baru bagi kami. Kami merasa bahwa upaya kami dalam menjaga tradisi tidak sia-sia," kata salah satu Warga.
Ketua Uptd Taman Budaya Dan Museum Buttu Cipping Ika Lisrayani, menyampaikan terima kasihnya kepada Bhayangkari atas perhatian dan dukungannya.
"Kami berharap kunjungan ini bisa menjadi awal dari kerjasama yang lebih erat untuk memajukan kesenian Mandar. Dengan dukungan Bhayangkari, kami yakin kesenian tradisional Mandar akan semakin dikenal dan dihargai," ujarnya.
Untuk diketahui Kunjungan Ketua PD Bhayangkari Sulbar, Ny. Miranti Adang, ke Boyang Kayyang Buttu Cipping Polman bukan hanya sekedar kunjungan seremonial, melainkan bentuk nyata apresiasi dan dukungan terhadap kesenian tradisional Mandar.
Melalui kegiatan ini, diharapkan kesenian dan budaya Mandar dapat terus hidup dan berkembang, menjadi kebanggaan bagi generasi mendatang. Ny. Miranti dan Bhayangkari berkomitmen untuk terus mendukung upaya pelestarian budaya lokal, menjadikan kesenian tradisional sebagai identitas yang terus dijaga dan dihargai.
Dengan adanya dukungan ini, harapannya kesenian tradisional Mandar akan semakin dikenal luas, tidak hanya di Sulawesi Barat, tetapi juga di seluruh Indonesia dan dunia. Kesenian adalah jendela bagi dunia untuk melihat dan memahami kekayaan budaya yang dimiliki oleh suatu daerah, dan Tanah Mandar memiliki banyak hal yang dapat dibanggakan.
Editor : A. Rudi Fathir