MAMUJU, iNewsMamuju.id -- Wakil Ketua Komisi 4 DPRD Sulawesi Barat, M. Hatta Kainang, SH, menyayangkan keputusan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang tidak menyertakan kampus-kampus di Sulawesi Barat sebagai penerima program beasiswa tahun 2024. Padahal, Sulawesi Barat merupakan salah satu daerah penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia dan memiliki banyak perguruan tinggi yang berkualitas.
“Sebagai daerah penghasil sawit yang signifikan dan dengan jumlah kampus yang banyak, sudah seharusnya BPDPKS melibatkan kampus-kampus di Sulbar dalam program beasiswa ini. Sulbar adalah salah satu penyumbang terbesar dalam ekspor Crude Palm Oil (CPO), sehingga sudah sewajarnya BPDPKS memprioritaskan daerah ini,” ujar Hatta Kainang. Minggu 25 Agustus 2024.
Hatta menambahkan, kebijakan yang hanya memberikan beasiswa kepada 23 kampus di 10 provinsi dengan total 3.000 mahasiswa dan anggaran sebesar 498 miliar rupiah ini sangat disayangkan. Beasiswa ini mencakup biaya pendidikan, biaya hidup, biaya buku, biaya sertifikasi, dan biaya transportasi yang tentunya sangat bermanfaat bagi mahasiswa Sulawesi Barat yang sedang menuntut ilmu di kampus-kampus di daerah tersebut.
“Kami dari Komisi 4 DPRD Sulbar yang membidangi masalah pendidikan akan mengajukan surat melalui pimpinan DPRD Sulbar untuk meminta BPDPKS merevisi daftar kampus penerima beasiswa dengan melibatkan kampus-kampus universitas atau sekolah tinggi di Sulbar. Kami juga akan melibatkan Kementerian Ekonomi, Menteri Pertanian, dan DPR RI untuk mendorong perubahan kebijakan ini,” tegas Hatta.
Ia menegaskan pentingnya revisi kebijakan ini agar Sulawesi Barat dapat mendapatkan manfaat yang seimbang sebagai daerah penghasil sawit. “Kebijakan ini harus dirubah demi kepentingan mahasiswa dan kemajuan pendidikan di Sulawesi Barat,” pungkasnya.
Komisi 4 DPRD Sulbar berharap agar BPDPKS segera mempertimbangkan permintaan ini, sehingga mahasiswa Sulawesi Barat dapat merasakan manfaat dari program beasiswa tersebut dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah ini.
Editor : A. Rudi Fathir