PASANGKAYU, iNewsMamuju.id - Calon Bupati Pasangkayu, Yaumil Ambo Djiwa, yang juga merupakan petahana, mengungkapkan tantangan yang dihadapinya selama masa jabatan singkatnya. Dalam kampanye di Pantai Lao-Lao, Desa Sarjo, Kecamatan Sarjo, pada Minggu (13/10/2024), Yaumil menjelaskan bahwa ia bersama Wakil Bupati Dr. Herny, S.Sos, M.Si, hanya menjalani masa jabatan selama tiga tahun lebih sebelum memasuki cuti untuk mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
Menyampaikan pengalamannya, Yaumil mengatakan, "Masa jabatan yang singkat ini sangat dipengaruhi oleh pandemi Covid-19, yang memaksa kita untuk fokus pada penanganan wabah yang melanda Indonesia dan dunia." Ia menegaskan bahwa penanganan Covid-19 menguras Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sehingga pembangunan infrastruktur dan program lainnya terhambat.
Yaumil merinci bahwa setelah dilantik oleh Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar, pada 26 Februari 2021, seluruh kepala daerah diarahkan untuk menangani dampak dari pandemi. "Saat penanganan Covid-19 mulai membuahkan hasil, kami dihadapkan dengan inflasi yang mengubah fokus pembangunan yang telah ditetapkan dalam APBD," tambahnya.
Ia juga menjelaskan, bahwa di tahun 2024, seluruh daerah Indonesia melaksanakan Pilkada serentak yang membutuhkan alokasi dana hibah cukup besar. "Kami harus menganggarkan dana tersebut, yang lagi-lagi mengganggu rencana pembangunan kami di Pasangkayu," ungkapnya.
Dengan situasi yang kompleks ini, Yaumil menyatakan bahwa banyak program yang direncanakan tidak dapat dilaksanakan sesuai harapan masyarakat. Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut, ia meminta dukungan masyarakat Sarjo untuk memberikan kesempatan kepadanya dan Dr. Herny untuk memimpin daerah ini selama lima tahun ke depan. "Kami memiliki visi untuk mewujudkan Pasangkayu Maju, dan dengan dukungan dari masyarakat, kami yakin dapat mencapai cita-cita tersebut," pungkasnya.
Sebagai calon tunggal di Pilkada Pasangkayu, Yaumil berharap dapat melanjutkan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat dan memulihkan kondisi daerah pasca-pandemi.
Editor : A. Rudi Fathir