Adinda Putri Pawan Ukir Sejarah, Sulbar Tembus Top 16 Puteri Indonesia 2025

MAMUJU, iNewsMamuju.id — Malam puncak Pemilihan Puteri Indonesia 2025 yang digelar Jumat (2/5) jadi momen bersejarah buat Sulawesi Barat. Untuk pertama kalinya, perwakilan dari provinsi ini tembus Top 16 nasional.
Adinda Putri Pawan, finalis asal Sulbar, mencatatkan prestasi membanggakan setelah terpilih lewat jalur pilihan juri dari total 45 finalis yang datang dari seluruh penjuru Indonesia. Ini jadi pencapaian tertinggi Sulbar sejak ikut ajang Puteri Indonesia.
Ia adalah seorang ASN sekaligus alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Dengan tinggi badan 177 cm, ia juga jadi finalis tertinggi kedua tahun ini, hanya beda 3 cm dari Cindy asal Sulut yang punya tinggi 180 cm.
Sebelum berlaga di tingkat nasional, Adinda sudah lebih dulu menyabet gelar Duta Wisata Sulawesi Barat 2025. Ia juga serius menyiapkan diri sejak tahun lalu untuk tampil maksimal di ajang ini.
“Ini adalah buah dari proses panjang, kerja keras, dan dukungan dari banyak pihak. Saya merasa terhormat bisa membawa nama Sulawesi Barat ke babak 16 besar,” ujar Adinda penuh rasa syukur usai malam final.
Nama Adinda melambung bukan hanya karena pencapaian di panggung. Ia juga aktif dalam gerakan sosial, khususnya di bidang pendidikan.
Bersama Professorest Art Production sebuah gerakan pendidikan kreatif yang dipimpin Fatmawati Arissudin, Adinda terlibat dalam program edukasi dan seni untuk membentuk karakter anak muda lewat pendekatan literasi.
Di balik keberhasilan ini, ada dukungan besar dari berbagai pihak: Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, Pemkab Mamuju Tengah, Bupati Mamasa, Bupati Mamuju, Ibu Kapolda Sulbar, anggota DPR RI dan DPRD Sulbar, Bank Indonesia wilayah Sulbar, Asosiasi Duta Wisata Sulbar, Srikandi Tenun, para sponsor lokal hingga nasional, dan tim solid yang mendampingi Adinda sejak awal persiapan.
Pencapaian Adinda jadi semangat baru bagi anak-anak muda Sulbar. Buktinya, dengan tekad dan persiapan yang matang, putra-putri daerah bisa bersinar di panggung nasional.
Editor : Lukman Rahim