MAMUJU, iNewsMamuju.id - Usai meningkatnya kasus demam berdarah (DBD) di Mamuju, komisi III DPRD Mamuju memanggil Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju. Dalam pertemuan itu komisi III yang dipimpin oleh Dahlan meminta keterangan terkait meningkatnya kasus DBD yang mencapai 162 kasus.
Rapat tersebut dihadiri oleh dinas Kesehatan Mamuju dan RSUD Mamuju yang dilaksanakan di Kantor DPRD Mamuju, Senin (24/10/2022).
"Tadi kita sudah bicara dengan Dinas Kesehatan dan Direktur RSUD Mamuju terkait penanggulangan kasus DBD,"
Suasai mendengar penjelasan Dinas terkait, Ketua Komisi III DPRD Mamuju, Dahlan mengatakan, pencegahan dari hulu ke hilir perlu dilakukan dengan melibatkan seluruh pihak. Termasuk melibatkan pemerintah setempat setingkat camat, lurah, hingga kepala lingkungan.
"Kalau fogging saja itu tidak cukup, sesuai dengan hasil pembicaraan dengan Dinas Kesehatan. Sehingga kita minta Pemkab membuat regulasi untuk melibatkan pemerintah setempat dan elemen masyarakat. Kita galakan kembali semangat gotong royong. Nantinya semua elemen akan terlibat kerja bakti untuk membersihkan lingkungan masing-masing, karena banyak sekali genangan di got juga wadah-wadah bekas jadi sarang nyamuk,"
Selain itu, untuk penggalungan jangka pendek, DPRD Mamuju dan Dinas Kesehatan sedang menghitung untuk penambahan volume fogging.
"Saat ini kata Dinas, volume fogging nya sisa 15 kali. Jadi kita mungkin akan hitung bersama untuk penambahan 20 volume fogging, tapi ini hanya langkah sementara. Karena pembersihan lingkungan merupakan cara paling efektif,"
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju melaporkan data kasus DBD naik signifikan jadi 162 kasus per 22 Oktober 2022. Kasus itu didominasi Kecamatan Mamuju 102 kasus dan kecamatan Simboro 41 kasus.
Kedua kecamatan itu merupakan wilayah kota Mamuju. Dimana jumlah kasus naik signifikan yang pada tahun dibawah 100 kasus DBD.
Editor : A. Rudi Fathir
Artikel Terkait