MAMUJU, iNewsMamuju.id - Anggaran penanggulangan bencana tahun 2023 untuk Sulawesi Barat (Sulbar) sebesar Rp23 Miliar. Hal ini disepakati dalam rapat paripurna Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulbar.
Anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) ini terbilang cukup besar bahkan kenaikannya diperkirakan mencapai 100 persen.
Ketua Komisi III DPRD Sulbar Sukri Umar menyebutkan, sebelumnya pada tahun 2022 BTT itu dialokasikan sebesar Rp11 Milliar naik sebesar Rp12 Milliar tahun ini menjadi Rp23 Milliar.
"Anggaran kebencanaan itu sekarang dialokasi untuk anggaran tak terduga sebesar Rp23 Miliar, anggaran tak terduga ini meserpon situasi bencana yang akan terjadi nantinya," jelas Sukri Umar, Rabu (30/11/2022).
Sukri Umar menjelaskan, penggunaan anggaran ini relatif bebas jika diberlakukan status tanggap darurat bencana. Itu pun kata dia, jika situasi bencana signifikan dianggap bersyarat sesuai dengan Undang-undang.
"Jadi dia relatif bebas karena dia misalnya ada penggunaan alat berat bisa dipakai kemudian biaya makanan dan hal-hal lain untuk peruntukannya termasuk biaya komsumsi disituasi bencanan," ungkapnya.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sulbar Hatta Kainang menjelaskan, kenaikan alokasi ini disebabkan meningkatnya barang persediaan (baper) stok logistik kemudian pemetaan titik rawan becana kian bertambah.
"Tentu kita berharap, kabupaten se Sulbar, juga mengalokasikan yang sama, sehingga kedepan kita lebih responsif secara cepat ke titik bencana," urainya.
Sekadar diketahui, dalam APBD Sulbar 2023 ada 3 pos yang alokasikan bentuk intervensi pasca bencana dalam BTT, diantaranya anggaran BPBD Sulbar dan anggaran Dinas Sosial (Dinsos) Sulbar.
Editor : Lukman Rahim
Artikel Terkait