JAKARTA, iNewsMamuju.id - Seorang wanita asal Sukabumi Kampung Bondol, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu, Tasya Nur Ihya (19) sukses menjalankan usaha kuliner Bondolnya.
Tasya memilih membuka usaha jajanan seblak hingga bakso aci setelah menyelesaikan pendidikan SMA-nya dengan modal Rp800.000, dengan tujuan membantu anak muda di kampungnya.
"Pendidikan tinggi bukan jaminan seseorang bisa sukses, jika tidak dibarengi dengan tekun dalam usaha," tutur Tasya,sebagaimana dikutip dari YouTube Pejuang Duit.
Diakui, awal mulanya itu modal awal Rp800.000, kalau untuk barang-barang dimodali orang tua. Kalau modal instan sendiri, katanya, itu hasil dari Kartu Pra Kerja.
"Tujuan awal usaha guna memberi motivasi kaum muda. Prinsip saya, daripada mencari pekerjaan, lebih baik dirinya membuka lapangan pekerjaan," ujarnya.
Menurutnya, mayoritas anak di kampungnya kebanyakan hanya lulusan SD, SMP, dan SMA, hal itulah yang mendorong dirinya mau membuka lapangan pekerjaan untuk mereka.
"Di awal usaha tidak perlu mengejar laba yang besar, yang penting banyak orang yang terbantu," jelas Tasya.
Kunci sukses, sambungnya, adalah mengerti pasar. Anak muda pasti menginginkan makanan yang enak dan murah. Oleh sebab itu, dia menjual makanan enak dibawah harga.
Hal tersebut, ia sempat mengalami kerugian besar karena dirinya memproduksi bakso aci kemasan namun promosinya belum maksimal.
''Namun, saya tidak putus asa, yang penting adalah semangat,'' ucapnya lagi.
Tak hanya bakso aci, dan seblak kemasan, jajanan bondol juga memiliki warung offline dengan menu andalannya adalah seblak, bakso aci, dan juga bakso pentol.
Kini omzetnya mencapai Rp120 Juta setiap bulan. Saat ini jajanan bondol mampu memproduksi 300 bungkus per hari dan selalu habis setiap harinya.
Editor : A. Rudi Fathir
Artikel Terkait