MAMUJU, iNewsMamuju.id - Gelontoran anggaran sekitar Rp60 milliar pertahun bagi tenaga pengajar PPPK diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Mamuju.
Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi mengatakan dengan kucuran dana yang tidak sedikit itu, seluruh guru PPPK diharapkan pula bisa serius untuk bekerja. Karena, ia mengaku masih mendapatkan laporan dari warga bahwa masih ada sejumlah guru PPPK yang malas datang untuk mengajar.
"Kalau memang tidak bisa melaksanakan pekerjaan dengan baik mundur saja daripada dicoret sama bupati," kata Sutinah saat seminar nasional pendidikan di Aula Kantor Bupati Mamuju. Senin (29/5/2023).
Sutinah menjelaskan, pemerintah daerah punya kewenangan untuk mencoret guru PPPK yang dinilai tidak taat kepada kontrak kerja yang disepakati.
"Saya minta para kepala sekolah dan Dinas Pendidikan untuk betul-betul mengawasi bagaimana pelaksanaan kerja P3K ditempat kita," tegasnya.
Sutina mengatakan, sebagai tenaga pendidik sudah seharusnya menjadi contoh yang baik bagi anak murid, tidak justru sebaliknya.
"Kita ini tenaga pendidik kita yang mengajarkan anak-anak kita, kok malah kita yang bermalas-malasan," kata Sutinah.
Sutinah menuturkan, saat ini sekitar 1.200 guru PPPK yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Mamuju, dengan begitu ia berharap, masalah kekurangan guru yang selama ini di Kabupaten Mamuju bisa teratasi.
"Karena tentu permasalahan di Kabupaten Mamuju masih kurangnya tenaga guru itu bisa dipenuhi dengan adanya P3K ini," pungkasnya.
Editor : Lukman Rahim
Artikel Terkait