MAMASA, iNewsMamuju.id -- Kepala Sekolah di Kabupaten Mamasa, Sulawesi barat (Sulbar) di hantui oleh PT Asara. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Sekolah SMK Negeri 01 Rantebulahan Timur, Erni.
Kepada wartawan, Erni mengatakan bahwa tahun 2020 lalu Dinas Pendidikan Provinsi Sulbar, mengeluarkan surat undangan untuk melakukan pelatihan Kurikulum 2013 di Kota Mamuju.
Merespon itu, Kepala Sekolah SMA dan SMK di Mamasa mengutus perwakilan untuk mengikuti pelatihan Kurikulum 2013.
Namun sesudah pelatihan pihak PT Asara menelepon beberapa Kepala Sekolah untuk melunasi biaya administrasi yang dilakukan oleh pihak PT Asara.
Dengan begitu, Erni heran sebab menurutnya tidak mengenal siapa itu pihak PT Asara.
"Saya tiba-tiba ditagih oleh PT Asara lewat Telepon, bahwa saya akan membayar 9 juta rupiah. Sebab saya mengutus satu orang peserta dalam mengikuti pelatihan Kurikulum 2013," Katanya, Rabu (25/10/2023).
Ia menjelaskan bahwa pihaknya tidak pernah komunikasi dengan PT Asara.
"Saya mengutus satu orang karena biasanya kalau ada undangan pasti Dinas yang tanggung semuanya. Soal PT Asara saya tidak kenal," Jelas Erni.
Dilanjutkan Erni, bahwa beberapa waktu lalu ada undangan keluar dengan mengatasnamakan PT lain.
"Sesampainya di Mamasa, ternyata PT Asara menyamar, disitu kami lagi ditagih terkait administrasi. Bahkan kami yang belum membayar diancam akan dilaporkan di Kejakasaan,"Lanjut Erni.
Dikatakan Erni, dirinya mau mengambil dimana uang sebesar 9 juta rupiah untuk membayar kepada PT Asara.
"Sekolah kami yang kecil ini mau ambil dimana uang, apalagi kami tidak pernah melakukan MoU dengan PT Asara. Seolah-olah kami ini mau diperas," Ungkap Erni.
Ditempat terpisah Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sesenapadang, Vemi, mengungkapkan, kami komunikasi dengan Dinas Pendidikan Sulbar dan pengakuannya tidak perna kerja sama dengan PT Asara.
" Pak Kadis Pendidikan Sulbar mengatakan tidak pernah kerjasama dengan PT Asara," Kata Vemi.
Vemi mengungkapkan seandainya pihaknya mengetahui biaya administrasi dibebankan kepada Sekolah, tentunya tidak akan ikut.
" Pasti kami tidak akan ikut kalau kami yang mau bayar biaya pelatihan. Apalagi saat itu, saya mengutus dua orang," Ungkap Vemi.
Hingga berita ini diterbitkan wartawan media ini, masih berusaha mencari kontak PT Asara yang di maksud.
Editor : A. Rudi Fathir
Artikel Terkait