MAMUJU, iNewsMamuju.id - Politik Uang dan Netralitas ASN masih membayangi Pemilu 2024 di Sulawesi Barat (Sulbar). Begitu juga dengan politisasi SARA dan kampanye di media sosial.
Hal itu terungkap dalam Dialog Publik Pemetaan Kerawanan Pemilu 2024 di Sulawesi Barat yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulbar di Ballroom Hotel Maleo, jalan Yos Sudarso Mamuju, Sabtu, (9/12/2023).
Ketua Bawaslu Sulbar Nasrul Muhayyang mengatakan, tujuan diselenggarakannya kegiatan dialog publik ini sebagai salah satu upaya untuk mensukseskan Pemilu 14 Februari 2024 mendatang.
Secara umum dipaparkan Provinsi Sulbar berada pada kategori sedang indeks kerawanan pemilu.
"Kabupaten Mamasa dan Mamuju tengah, berada di posisi sedang. Kabupaten Polman dan Majene berapa pada posisi rendah, sedangkan Kabupaten Pasangkayu dan Mamuju indeks kerawanan tinggi," ungkap Nasrul Muhayyang.
Untuk itu, pihaknya akan fokus untuk melakukan pemetaan, pencegahan dan mencarikan solusi untuk kabupaten Mamuju dan Pasangkayu.
"Mamuju mungkin karena ibukota provinsi, sedangkan Kabupaten Pasangkayu karena merupakan perbatasan Sulteng,” tuturnya.
Sementara itu, sambungnya Polman dan Majene mungkin karena kabupaten yang sudah lama berdiri dan pada saat mengikuti Pemilu sebelumnya minim ditemukan pelanggaran-pelanggaran.
Dalam melaksanakan tugas, dirinya berpesan kepada seluruh Bawaslu Sulbar untuk senantiasa menghindari konflik internal dan yang paling utama menjaga kesehatan.
"Hindari konflik internal dan jaga kesehatan," pungkasnya.
Editor : Lukman Rahim
Artikel Terkait