MAMUJU, iNewsMamuju.id - Ketua Forum Strategis Pembangunan Sosial (Fores) Hamdan Dangkang menyoroti sejumlah nama yang menjadi tim perumus debat publik untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024.
Dalam surat keputusan KPU Provinsi Sulbar Nomor 124 Tahun 2024, tim perumus debat terdiri dari Prof. Dr. Erwin Hafid, Lc., M.Th.I., M.Ed, Ilham Saputra, S.Ip, Jeirry Sumampow, Dr. Junda Maulana, M.Si, Moh. Masykurudin Hafidz, dan Dr. Yundini Husni Djamaluddin.
Namun, dua nama, Dr. Junda Maulana dan Dr. Yundini Husni, menjadi sorotan karena pernah menjalin hubungan kerja dengan salah satu pasangan calon (Paslon) yang kini berkompetisi dalam Pilgub.
Hamdan menegaskan, KPU dalam merekrut tim perumus atau panelis, sebisa mungkin tidak mengenal atau punya hubungan tertentu dengan pasangan calon. Karena memang diatur dalam juknis debat publik.
"Idealnya, memang panelis atau tim perumus ini tidak ada hubungan dengan paslon, apalagi memang ada 2 nama yang pernah menjadi bawahan salah satu paslon yang juga ikut bertarung dalam Pilgub Sulbar 2024 ini,” ujar Hamdan.
Selain tidak mengenal paslon, kata Hamdan, KPU juga penting untuk memilih tim perumus maupun panelis yang memang mengetahui kondisi Sulbar, bukan sekedar disiplin ilmunya sesuai dengan tema debat yang akan diangkat.
Ia meminta agar KPU Sulbar mempertimbangkan kembali tentang keberadaan 2 nama tersebut yang terlibat di debat publik Pilgub 2024.
“Jangan sampai ada komplain dari publik atau paslon lain. Ini bisa digugat, dan ini bisa berdampak ke DKPP menyangkut profesionalisme kerja, karena ada indikasi menguntungkan salah satu pasangan calon,” demikian kata Hamdan.
Menanggapi hal ini, Komisioner KPU Sulbar, Asriani, memastikan bahwa tim perumus yang telah ditetapkan akan bekerja secara profesional.
"Sebelum kami menetapkan tim penyusun, keenam tim penyusun ini sudah diikat dengan menandatangani fakta integritas sebagai jaminan dan pegangan bagi kami untuk memastikan Tim Penyusun akan bekerja secara profesional," ujar Asriani.
Asriani menjelaskan bahwa Junda Maulana ditunjuk karena posisinya sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) yang memahami Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Sulbar.
"Pak Junda ini Kepala Bapperida yang tentu memahami RPJPD Sulbar yang disesuaikan dengan visi misi Paslon. Sementara, Yundini Husni Djamaluddin dari kalangan profesional yang kalau pun pernah punya hubungan kerja dengan salah satu Paslon, itu kan profesional. Kita memastikan saat ini tidak ada lagi hubungan kerja dengan paslon manapun," jelasnya.
Asriani mengatakan, tim perumus yang sudah ditetapkan punya batasan dalam bekerja. Tim perumus hanya mendesain tema dan desain debat, tidak sampai pada pembuatan soal.
"Tapi ada kemungkinan enam tim perumus debat yang sudah ditetapkan, masuk sebagai panelis dan ada juga kemungkinan tidak masuk," jelasnya.
Editor : Lukman Rahim
Artikel Terkait