MAMUJU, iNewsMamuju.id – Pasca putusnya Jembatan Leling yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, warga yang tinggal di Desa Leling Induk, Desa Leling Barat, dan Desa Leling Utara terisolir selama 17 hari terakhir. Akibatnya, akses ke pusat kecamatan dan berbagai kebutuhan sehari-hari terganggu, menyebabkan kesulitan besar bagi warga yang bergantung pada jembatan tersebut untuk beraktivitas.
Jembatan Leling, yang merupakan satu-satunya akses utama penghubung ketiga desa tersebut, putus akibat kondisi cuaca buruk yang melanda wilayah tersebut. Akibatnya, warga harus menempuh perjalanan jauh melalui jalur yang lebih sulit dan memakan waktu lebih lama. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya adalah melalui bantuan dari PT. MUL, sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Kecamatan Tommo.
General Manager PT. MUL, Dahlan, mengatakan bahwa perusahaan mereka telah mengambil langkah cepat dalam melakukan perbaikan jalan alternatif untuk mengurangi kesulitan warga. Melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR), PT. MUL berinisiatif membangun jalan alternatif di sekitar sungai, yang diharapkan dapat digunakan warga untuk melewati area tersebut sementara waktu. "Kami melalui CSR telah melakukan perbaikan jembatan, dan juga membangun jalan alternatif di sungai agar nantinya dapat dilalui warga," ujar Dahlan.
Namun, proses perbaikan ini masih membutuhkan dukungan lebih lanjut. Dahlan berharap agar pihak terkait, terutama dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Sulawesi Barat, dapat memberikan bantuan berupa crane atau alat berat lainnya untuk mempercepat pengerjaan. “Kami berharap, perbaikan jalan alternatif ini dapat dibantu oleh pihak terkait, terutama crane dari PUPR Provinsi, agar pengerjaannya bisa lebih menghemat waktu, mengingat cuaca yang saat ini tidak menentu,” tambah Dahlan.
Warga sekitar sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh PT. MUL, meskipun mereka berharap proses perbaikan bisa segera selesai agar kehidupan mereka kembali normal. Mereka berharap agar masalah ini segera teratasi, mengingat jembatan Leling merupakan satu-satunya akses vital untuk menuju ke pusat kecamatan dan mendapatkan berbagai kebutuhan dasar.
Dengan adanya bantuan jalan alternatif sementara dan harapan akan segera adanya penyelesaian permanen, diharapkan masyarakat yang terisolir dapat kembali melaksanakan aktivitas sehari-hari mereka dengan lancar. Pihak PT. MUL juga berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat setempat guna meminimalisir dampak dari kerusakan infrastruktur yang ada.
Sebagai informasi, Kecamatan Tommo merupakan salah satu daerah dengan aktivitas perkebunan sawit yang cukup signifikan, di mana PT. MUL beroperasi di wilayah tersebut. Oleh karena itu, perusahaan ini juga diharapkan dapat terus berperan aktif dalam membantu pengembangan infrastruktur demi kenyamanan dan kesejahteraan warga sekitar.
Perbaikan jembatan dan jalan alternatif ini merupakan langkah positif yang menunjukkan pentingnya sinergi antara sektor swasta dan pemerintah dalam mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat. Semoga kedepannya, seluruh pihak dapat terus bersinergi untuk menciptakan solusi yang lebih baik bagi masyarakat Kecamatan Tommo dan sekitarnya.
Editor : A. Rudi Fathir
Artikel Terkait