MAMUJU, iNewsMamuju.id – Chuduriah Sahabuddin resmi menakhodai Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Sulawesi Barat periode 2025–2030.
Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan oleh Ketua OKK DPP KPP Dr. Hj.Athea Sarastiani berlangsung di Ruang Aspirasi DPRD Sulbar, Sabtu (1/11/2025).
Dalam sambutannya, Chuduriah bilang, perjuangan perempuan di dunia politik masih belum mudah. Bahkan di kalangan perempuan sendiri, masih ada yang berpikir politik adalah milik laki-laki.
Padahal, sejak Sulawesi Barat terbentuk pada 2004, sudah banyak perempuan yang aktif dan duduk di posisi penting, baik di legislatif maupun pemerintahan.
Politisi PKB ini mengatakan, perempuan tidak boleh lagi hanya jadi pelengkap kuota di panggung politik. Menurutnya, jumlah bukan satu-satunya ukuran, tapi kemampuan dan kesiapan perempuan juga harus kuat.
“Undang undang Pemilu telah menuntut hadirnya 30 persen keterwakilan perempuan. Namun perlu diingat Bahwa keterwakilan perempuan bukan hanya sebatas tentang kuantitas belakang tapi juga kualitas,” kata Chuduriah.
Kalau melihat visi Sulbar yang maju dan sejahtera, kata Chuduriah, pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter jadi bagian penting.
Dari situ, KPPI harus hadir sebagai ruang pendidikan politik bagi perempuan, agar makin banyak yang siap dan percaya diri terjun ke dunia politik.
“Ke depannya bangsa ini ataupun Sulbar ini tak lagi butuh perempuan yang namanya hanya sekedar dicantumkan di kertas suara, kita butuh perempuan yang tangguh di dunia politik sehingga kita bersama dan setara dengan kaum laki laki,” ujarnya.
Rektor Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman) itu juga menyinggung soal praktik politik uang yang masih sering terjadi.
“Perempuan bersama KPPI sudah saatnya menyuarakan hal ini sehingga ke depannya kita dapat memberikan harapan bersama, sehingga tidak ada lagi kata bahwa Politik itu kotor,” pungkasnya.
Editor : Lukman Rahim
Artikel Terkait
