MAMUJU, iNewsMamuju.id - Tiga hari pasca banjir bandang menerjang kecamatan Kalukku, ruas jalan trans Mamuju- Mamasa masih terputus. Sejumlah titik longsor belum tersentuh akibat keterbatas alat berat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pengerjaan Ruang (PUPR) Sulawesi Barat, Muh. Aksan, kepada wartawan di Kalukku, mengakui besarnya material longsor jadi kendala. Ia menyebut tambahan alat berat sedang dalam perjalananbyang dikerahkan dari tiga kabupaten untuk fokus di kecamatan Kalukku.
"Saat ini baru ada 3-4 empat alat berat yang standby. Melihat kondisi lapangankita telah berkoordinasi dengan balai jalan untuk menarik semua alat berat dan menghentikan sementara proyek agar alat berat fokus di lokasi bencana, kita panggil dari tiga kabupaten, Mamasa, Majene, dan Polewali Mandar," kata Muh. Aksan di Kalukku, Kamis (13/10/22).
Aksan menyebut, saat ini armada alat berat masih diprioritaskan di sekitar pemukiman yang terdampak.
"Ini sedang kita lakukan pendataan, ada tim yang sudah turun. Kita akan kerjakan semua sambil menunggu setelah bantuan alat berat datang," ungkapnya.
Berdasarkan laporan warga, saat ini ruas jalan trans Mamuju-Mamasa hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki kurang lebih 10 kilometer. Setidaknya ada 13 titik longsor sepanjang Desa Sondoang hingga Desa Uhaimate.
"Susa lewat, saya jalan kaki banyak sekali longsor ada longsor kayu campur tanah dan batuh. Semua titik tidak bisa dilalui kendaraan karena panjang," kata Adi Kurniawan, Warga Desa Keang yang hendak ke Mamuju, Kamis sore (13/10/22).
Hingga saat ini belum ada data dan rilis resmi terkait jumlah titik longsor di sepanjang jalan trans Sulawesi yang terdampak banjir bandang.
Editor : A. Rudi Fathir