MAMUJU, iNewsMamuju.id -- Banjir bandang yang kerap terjadi banyak membuat petani di Sulawesi Barat gagal panen. Kondisi ini membuat petani merugi.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sulbar Hatta Kaianang mengatakan, pada kondisi ini pemerintah tidak boleh berpangku tangan. Harus ada sikap nyata untuk mengurangi beban kerugian yang dialami para petani.
"Kondisi alam Sulbar yang rentan bencana tentu akan merugikan dan membuat cemas para petani, seperti bencana di Kalukku Mamuju yang merusak lahan sawah ,kebun jagung dan ternak, tentu ini harus dipulihkan dalam bentuk pertanggungan asuransi tani adalah model perlindungan sesuai UU No 19 tahun 2013 tentang perlindungan dan pemberdayaaan petani," kata Politisi NasDem ini. Rabu (19/10/2022).
Hatta bilang, asuransi tani akan mencover kasus gagal panen, serangan hama dan bencana sehingga beban petani menjadi berkurang.
"Pemerintah Provinsi Sulbar dan kabupaten se Sulbar harus mendesain model subsidi premi untuk calon peserta asuransi,"
Hatta menjelaskan, harus diakui sektor pertanian dan perkebunan adalah jantung perekonomian masyarakat Sulbar tentu hal ini segera di implementasikan mengingat Sulbar adalah daerah rawan bencana.
"Kami belum melihat secara masif hal ini dilakukan, wawancara beberapa waktu yang lalu dengan petani sawah di daerah Salulayo dan Balatedong Kalukku mereka malah baru mendengar istilah Asuransi Tani, kami harap ini diatensi sebagai bagian dari mitigasi resiko bencana," pungkas Sekretaris Fraksi Partai NasDem DPRD Sulbar ini.
Editor : A. Rudi Fathir