MATENG, InewsMamuju.id - Seringnya buaya muncul di Sungai Dusun Padalloang, Desa Tumbu, Kecamatan Topoyo, Mamuju Tengah, membuat warga was - was.
Sebagaimana, sebelumnya salah seorang warga sempat digigit buaya hingga mengalami luka berat pada kakinya.
Dari informasi yang diperoleh predator tersebut seringkali bermunculan di tempat itu. Bahkan menurut keterangan warga setempat, buaya di sungai Tumbu itu lebih dari satu
Hal itu membuat warga setempat khwatir disebabkan lokasi tersebut merupakan tempat warga lalu lalang menuju kebun.
Aldi Salah seorang warga mengaku seringkali melihat reptil ganas tersebut di tempat itu. Ia menjelaskan, di tempat rekannya yang nyaris ditelan buaya itu memang seringkali ia dapati buaya berkeliaran.
"Disini memang sering muncul buaya kami lihat. Tidak hanya satu disini, bahkan sering masuk di empang juga kalau air naik," ujar Aldi. Senin (14/11/2022), sore.
Sebelumnya, Suardi (25), warga Dusun Padalloang, Desa Tumbu, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah nyari tewas diterkam buaya.
Peristiwa ini terjadi saat korban hendak memetik kelapa di kebunnnya bersama tiga orang rekannya. Akibatnya, kaki kanan korban mengalami luka berat atas gigitan reptil tersebut.
Dari keterangan warga buaya tersebut diperkirakan berukuran sekitar tiga meter.
Menurut Aldi, peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 10:00 siang tadi di kebun kelapa korban sekira satu kilo meter dari korban.
Kronologi kejadian saat korban bersama dua rekannya hendak memetik kelapa di kebunnya. Aldi menjelaskan, korban awalnya mencuci kaki di sungai, kemudian melihat buaya dia kembali karena ketakutan.
"Kami mau petik kelapa tapi kelapanya jatuh ke sungai, makanya mau diambil ternyata ada buaya," ungkapnya.
Namun, saat turun kedua kalinya, tiba - tiba reptil tersebut menggigit kakinya, sehaingga kata Aldi, korban melakukan perlawananan dengan cara menusuk mata buaya tersebut dengan jarinya. Sehingga lanjut dia, buaya tersebut melepas gigitan di kaki korban.
Ia katakan, atas peristiwa itu korban langsung dilarikan ke RSUD satelit Matemg untuk mendapatkan perwatan insentif.
Editor : A. Rudi Fathir