MAMASA, iNewsMamuju.id -- Beredar informasi, anak Pj. Bupati Mamasa Yakub F Solong membentak Kepala Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Kabupaten Mamasa. Insiden terjadi di Rumah Dinas Bupati Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) pada Selasa 24 Oktober 2023 lalu.
Hal tersebut diketahui, setelah informasinya beredar luas di Sosial Media (Sosmed) berupa WhatsApp Group dan Facebook. Informasi tersebut, pertama kali diunggah pemilik akun bernama Ryan Mewa'.
Pada dinding Facebooknya, Ryan Mewa' mengunggah foto Kepala Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Kabupaten Mamasa, Rusli dengan caption, " Sadarko bos, 1 tahun jiko jadi Bupati. Tidak segampang itu kau bisa Sadarko bos, 1 tahun jiko jadi Bupati. Tidak segampang itu kau bisa T*L*S*I orang tua kami, ingat baik-baik bahwa Keluarga kami dari Rante Katoan, Balla, Tawalian, Sespa, Rantim tidak akan menerima perlakuan kalian kepada orang tua kami". Tulis Ryan Mewa pada dinding Facebooknya, Jumat (27/10/2023).
Tak sampai di situ, Ryan Mewa' juga meluapkan amarahnya di Group WhatsApp. Sebeb, tak menerima keluarganya yang juga merupakan pejabat Eselon II dibentak dengan kata kotor anak Pj. Bupati Mamasa.
Hal tersebut, dibenarkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Kabupaten Mamasa, Rusli saat dikonfirmasi laman ini pada Jumat 27 Oktober 2023 sekitar pukul 23.00 Wita.
"Iya saya memang dibentak dengan kata-kata kotor di depan dua Anggota DPRD dari Partai PDIP," kata Rusli.
Kronologi Kadis Pendidikan Dibentak dengan Kata Kotor
Pada Selasa 24 Oktober 2023, Kadis Pendidikan, Rusli diminta oleh dua anggota DPRD dari Partai PDIP untuk datang ke Rumah Dinas Pj. Bupati Mamasa. Setelah sampai di Rumah Dinas Bupati, dua anggota DPRD ini bersama anak Pj. Bupati Mamasa meminta proyek kepada Kadis Pendidikan.
Saat itu Kadis Pendidikan tidak sendirian, ia ditemani oleh Pekabat Pembuat Komitmen (PPK) bernama Moris. Rusli pun menjelaskan kepada dua anggota DPRD bersama anak Pj. Bupati Mamasa terkait proyek yang diminta.
"Saya sampaikan kalau di Dinas Pendidikan sudah tidak ada lagi proyek karena semua sudah jelas peruntukannya, tapi tetap mereka ngotot," jelas Rusli.
Tak sampai di situ, dua anggota DPRD tersebut, terus mendesak Kadis Pendidikan agar diberikan proyek. Sebab menurutnya, sudah diproses dalam perubahan anggaran.
"Saya sampaikan, memang sudah diproses anggarannya dalam perubahan anggaran tapi kegiatannya sudah ada di anggaran pokok, tapi dirubah anggarannya di perubahan karena tidak ada biaya perencanaannya," jelas Rusli.
Namun, kedua anggota DPRD dan anak Pj. Bupati Mamasa tidak menerima berbagai alasan yang disampaikan oleh Kadis Pendidikan. Bahkan ia tetap mendesak Kadis untuk diberikan proyek sebagai jatah untuk Pj. Bupati Mamasa.
"Terus dia bilang ke saya, kau terlalu pandang enteng Pj. Bupati," kata Rusli.
Rusli menjelaskan, setelah anggota DPRD menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan tidak memberikan ruang kepada Pj. Bupati Mamasa, anak Pj. Bupati terpancing hingga berdiri dan melontarkan kata kotor ke Kadis Pendidikan kemudian pergi ke kamarnya.
"Setelah dia melontarkan kata kotor ke saya, langsung pergi ke kamarnya," jelas Rusli.
Orang Tua Adat Akan Turun Tangan
Insiden tersebut berbuntut panjang, sebab Kepala Dinas Pendidikan dan Kabudayaan, Rusli tidak menerima dilontarkan kata kotor sepeti itu. Sehingga persoalan tersebut, akan diserahkan ke orang tua untuk diselesaikan secara adat dan kebiasaan.
"Kemungkaran besar proses hukum juga akan dilalui, karena keluarga rencananya akan melontar ke pihak berwajib," katanya.
Pada Minggu 29 Oktober mendatang, keluarga besar dari beberapa wilayah, termasuk keluarga Rantebulahan Timur akan berkumpul untuk merembukkan persoalan yang menimpa Rusli selaku Kedis Pendidikan.
"Kami akan bicarakan dulu, langkah-langkah apa yang akan ditempuh, yang jelas saya dan keluarga tidak akan tinggal diam," tandasnya.
Untuk diketahui, anak Pj. Bupati Mamasa yang membentak Kepala Dinas Pendidikan, merupakan calon Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat Partai PDIP, Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Mamasa.
Saat berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari pihak-pihak yang terlibat dan berita ini masih akan di verifikasi ulang.
Editor : A. Rudi Fathir