MAMASA, iNewsMamuju.id — Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerak Dewan Pimpinan Cabang ( DPC) Mamasa soroti pinjaman Pemda Mamasa sebesar Rp32,5 Milliar rupiah.
Pinjaman itu diambil melalui Bank Sulselbar Cabang Mamasa pada bulan pebruari dan di perkirakan cair sebelum Pileg.
Menanggapi hal tersebut, sejumlah sorotan datang dari berbagai element. Mulai dari anggota DPRD hingga pegiat antikorupsi.
Sorotan kali ini, datang dari LSM Gerak Mamasa, Herman Taulabi', yang di temui wartawan di rumah kerabatnya, Jumat 08/03/24.
" Saya menduga pinjaman dana yang di lakukan Pemda Mamasa, bukan cuma pembayaran Siltap kades, dana non-kapitasi honor nakes. Tapi diduga ada dipakai untuk pembayaran dana hibah dan pokir sebagian dewan," Kata Herman Taulabi.
Karenanya Pemda Mamasa diminta untuk transparan dalam pinjaman dana ke Bank Sulselbar.
" Saya minta kepada Pemda Mamasa untuk transparan. Karena ini terkesan di sembunyikan," Harap Herman.
Sementara itu, Herri Kurniawan selaku Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah( BKD) Herri Kurniawan mengatakan bahwa pinjaman daerah yang dicairkan itu digunakan untuk membayar tunjangan sertifikasi guru, honor dokter dan klaim non-kapitasi BPJS serta siltap para kepala desa.
"Bahwa pinjaman daerah ke Bank Sulselbar senilai 32,5 M. tersebut telah disalurkan sesuai skema permintaan pinjaman arus kas, sebagaimana aspirasi yang disampaikan oleh guru, tenaga kesehatan dan aparat desa," Kata Herri dalam keterangan tertulisannya.
Editor : A. Rudi Fathir